Saturday 7 June 2008

Kantong Kresek...

Jika kita boleh mengibaratkan kehidupan, mungkin aku sepakat dengan seorang teman yang mengatakan bahwa hidup tidak ubahnya seperti sebuah kantong kresek. Isinya macam macam, ada sayur, ada beras, ada ikan, ada cabe giling bahkan uang sisa pembelian sesuatu di pasar raya sana.

Begitu kompleksnya isi kantong kresek, namun ia sangatlah berguna dan serba guna. Berbagai inovasi kreatif dibuat oleh anak cucu Adam dengan memodifikasi bentuk, warna, alur lipatan kantong kresek, namun tetap saja tidak mampu merubah fungsi kantong sebagai tempat segala hal.

Seperti kita (baca manusia) diri kita adalah kantong kresek itu. Meski kita merubah tampilan seperti apapun, tetap saja kita adalah tempat membawa segala macam benda.

Seorang kawan pernah mengatakan bahwa hidup harus diatur sedemikian rupa agar dapat berjalan dengan baik. Ingat ini, pikiranku jadi melayang ke bertahun dimasa lalu ketika menemani ibu belanja kebutuhan harian di sebuah pasar tradisional yang tidak jauh dari rumah.

Ibu selalu menempatkan sayur, cabe, ikan, bumbu dan segala sesuatau di dalam kantong dengan teratur. Tidak ada yang salah tempat, ikan selalu beroleh kehormatan berada di bagian atas, sayur selalu di pinggir dalam posisi daun berada di atas, lalu sekalian bumbu berada di bagian bawa serta telur yang harus terpisah dan menjadi raja dijinjing tersendiri. Seringkali aku melihat ibu berhenti sejenak untuk kembali melihat isi kantongnya, mungkin masih ada barang-barang yang belum terbeli padahal sangat dibutuhkan.

Hidup juga begitu. semua harus direncanakan, diatur, dan dievaluasi secara terus menerus. Yang baik kita lanjutkan dan yang buruk musti ditinggalkan. Hal-hal yang memberatkan perjalanan hidup harus kita tinggalkan. Rasanya saatnya bagiku untuk menata ulang kembali hidupku. Momentumnya ada. Aku menjelang detik yang ke 1.009.152.000 dalam hidupku.

No comments:

Post a Comment