Tuesday 19 December 2006

Little Star in The Sky

Engkau adikku, yang kusayang, kujaga, serta kulindungi..
Tuhan..

Tuhan bantu aku dong, berikan yang terbaik untukku hari ini...
Kumohon Tuhan...Hanya Engkau yang bisa membantu..
Dera

Lalu kita tertidur diujung malam
sambil mentertawai rindu yang pedih memerih..

Tuhan-pun tahu kita memendam rindu
hingga mendendam tak kunjung redam
Copet


Aku yakin, ia tidak pernah bercita-cita menjadi pencopet seperti yang dilakoninya pada malam itu. Sungguh aku sangat meyakini itu. Namun karena lemahnya iman, dan godaan hidup yang kian bertambah membuat dia jadi lupa diri dan Tuhannya.

Malam itu memang malam naas bagi dia, tertangkap tangan mencopet seorang ibu hamil didalam sebuah angkutan kota, digerubuki masa hingga penyok dan ditawan Polisi dalam keadaan penuh darah.

Sungguh, aku sangat yakin, ia tidak pernah bercita-cita menjadi pencopet seperti yang dilakoninya pada malam itu.

Monday 18 December 2006

Borring

Aku agak malas menulis, entah karena memang tidak mood atau memang karena tidak ada ide.Bosan kata orang, aku mencoba untuk membuang rasa itu jauh jauh, namun yang terjadi, malah sebaliknya, aku semakin bosan dan jenuh. Seorang teman menawarkan sebuah acara sebagai variasi kejenuhan, aku setuju dan dalam waktu dekat, semua harus kulalui.

Thursday 14 December 2006

Melagukan hujan dan rindu yang menyertainya...



Selesai liputan ke ke balaikota dan rapat persiapan dengan panitia HUT Singgalang di kantor.. Aku menyempatkan merih gitar yang nganggur di sudut kursi tamu..Memang bukan November lagi, tapi rasanya tidak salah kalau satu atau dua bait dari GNR diulang lagi...paling tidak bisa bergaya ala Slash atau menirukan suara Axl yang menyebalkan.

Padang memang tidak henti dibasahi hujan saat ini..pagi..siang, malam hingga menyisakan wangi tanah basah di pagi hari...Aku mulai bisa bersahabat dengan hujan, setelah berhitung tahun...

Ah..Hujan memang aneh. dulu ia membuatku menangis menahan pedih..kini ia membuatu melamun menahan rindu..Rindu yang membuat hujan berpacu dengan airmata

Sunday 10 December 2006

Kawin lagi yuk...

BARANG SIAPA YANG BERNIAT KAWIN LAGI SAYA SARANKAN UNTUK BERPIKIR ULANG, NAMUN BAGI YANG NEKAT SAYA SARANKAN UNTUK BERPIKIR ULANG ATAS KENEKATANNYA...DAN APABILA NEKAT JUGA..SILAHKAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNNNNN.........

Saturday 9 December 2006

Rain Story


Cerita tentang hujan seakan tidak menjauh dariku, Sesaat setelah Ibu dimakamkan beberapa tahun lalu, hujan deras turun dan aku menangis bersama hujan. Lalu beberapa pekan setelahnya, aku juga harus menangis karena hujan. Diringi lagu tentang hujan, aku menitikkan airmata menahan sedih. Selalu saja setiap hujan aku dilanda kesedihan. Seorang teman yang baik hati pernah memintaku konsul ke psikater, dan itu aku lakukan, ibu yang cantik itu berkata kamu punya trauma masa lalu yang sangat dalam dan masih membekas...

Kini, setelah tahun kembali berlalu, hujan kembali membawa cerita sedih.. Aku kembali dihadapkan pada sindrome hujan yang menyedih hingga meneteskan air mata. Bertemu seorang gadis pada saat hujan, dan meninggalkannya pada saat hujan. Hujan memang dekat denganku, namun membawa kesedihan..

Thursday 16 November 2006

Sindrom Hujan

Tiba tiba aku menangis kemarin, entah kenapa setiap hujan, aku selalu menangis...aku memang selau sedih jika hujan. Selalu ada air mata yang turun bersamaan dengan hujan. Ini terjadi sejak aku kecil, semacam rain syndrome kata temanku..kamu akan selalu merasa ketakutan dan sedih kalau hujan datang.

Itulah aku..lelaki yang selalu menangis ketika hujan.

Tuesday 10 October 2006

Terlarang dilakukan

Tuhan menciptakan semua yang ada di dunia ini secara berpasang-pasangan. Ada baik, ada buruk, ada murah, ada mahal, ada mudah, ada sulit lalu ada boleh dan ada terlarang. Namun manusia membuat semua jadi abu-abu.

Aku juga begitu, hingga semua jadi berantakan dan harus segera disadari. Ada yang boleh, namun ada yang harus terlarang dilakukan.
Kesalahan yang sama

Aku jelas tidak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan masa lalu. Berat rasanya memikul beban seperti itu. Karenannya, atas nama semua yang pernah terjadi, mari kita akhiri semua permainan gila ini.. Maafkan aku. sungguh maafkan aku...

Thursday 5 October 2006

Aku harus tahu diri

Mungkin memang aku belum mampu untuk menyandang prediket ini..Maafkan aku, aku harus segera turun dan kembali ke bawah..

Monday 25 September 2006

SELAMAT BERPUASA

SELAMAT BERPUASA BAGI YANG MENUNAIKANNYA

Friday 11 August 2006

Di Sekolah Ada Setan

Padang sudah tidak aman lagi, selain rampok, penopetan dan kasus kriminal lainnya, kini ada kasus baru, kesurupan. Dan terjadinya, di sekolahan...

Tuesday 11 July 2006

Gusur

Selesai dari Bumi Minang setelah makan-makan dengan Hendra Makmur dan Ridwan Tulus dari Sumatera and Beyond, aku memutar arah pulang menuju masjid Nurul Iman, ada yang baru disana, masjid yang sempat terkatung-katung itu kini sudah mulai di kerjakan. Syukurlah, akhirnya petinggi kampung ini terbit juga kesadarannya.

Lalu, menuju arah Matahari, (biasa, mejeng sebentar) dan disanalah semuanya harus hadir di pelupuk mata. Penggusuran kini menjadi cerita baru di Padang.

Monday 3 July 2006

Sebuah pilihan

Memilih !! siapa yang mau ?? Aku pernah diminta memilih, dulu ketika pemilihan umum, bukannya mencoblos tanda gambar yang kulakukan, namun datang ke TPS dan meletakkan kartu pemilih dimeja KPPS ketika namaku dipanggil, lalu berangkat pergi.

Kini, aku harus memilih lagi, meski bukan pada Pemilu,Pilkada tapi pada sebuiah pilihan yang tidak terlalu sulit, pindah atau bertahan dengan situasi seperti ini...
Mengalah

DI HAPUS

Thursday 29 June 2006

Demonstran

Apa jadinya jika seorang mantan demonstran dan seorang wartawan aktif bertemu disebuah pasar ikan dan dalam keadaan cuaca panas terik ?.



Kamis di penghujung Juni itu kami kembali bertemu, setelah sekian lama, ia terlihat masih seperti dulu, dengan jenggot dan nada bicara yang sama, bahkan ketika teriakan tanpa beban itu meluncur dari bibirnya, aku masih berusaha mengumpulkan semua cerita tentang orang ini.

Ahmad Khairuddin, seorang mantan aktifis yang masih seperti dulu, sementara aku, orang biasa pernah ikut berdemo dan pernah mengenyam posisi sebagai elit partai politik, lalu tidak mampu lama lama berkhianat pada pilihan hidup sebagai wartawan.

Ambo di Tanjuang Pati kini,!
Manga angku disinan, a proyek ?
Ndak ado, urang rumah karajo disitu,
Oooo..

Seusai berjabat tangan, berbasa basi yang lumayan basi, serta bertanya sudah bulan keberapa kehamilan Fitri..
Dia berlalu, begitu juga aku...

Tuesday 27 June 2006

Bulan Juni dan Air Mata



Tinggal hitungan hari, bulan Juni segera berakhir. Ini bulan dimana semua kenangan menjadi tidak bisa dilupakan, secara umum, inilah bulan dimana aku dilahirkan kedunia, kedua inilah bulan dimana semua peristiwa penting aku alami, bulan dari pernyataan atau tepatnya pembertitahuan bahwa ibu mengidap penyakit liver, bulan dimana untuk pertama kali aku jatuh cinta dan bulan dimana pertama kali aku menyebutkan kata kata keramat kepada wanita.

Dan dalam perjalanan kami ke lokasi tempat Fitri bekerja, aku ceritakan semuanya, bahwa betapa bulan Juni begitu berkesan bagiku. apalagi saat ini kediaman kami di Magek setiap pagi selalu berselimut kabut di pagi hari Juni yang indah.

Aku berharap tahun depan dapat bersamamu lagi Juni..Semoga..

Thursday 22 June 2006

Post Card from Heaven

Hari ini pak Pos datang...
Membawa sebuah kartu dari sorga
Bergambar Jibril tersenyum diatas sajadah cinta

Sebuah pesan tertulis dengan tinta biru
"Kelak kita akan berkumpul disini"

Bukittinggi, 18 Juni 2006
dengan penuh kenangan kepada ibunda Syamsimar, BA (Alm)


Wajah-wajah

Kutemukan Senyum-senyum muram Indonesia
Dikantor tuan Menteri, ruang kerja pejabat dan dibalik meja besar tuan direktur
Semua semu

Kutemukan wajah wajah cerah Ibukota
Diatas kereta listrik, bus-bus antar Kota, metromini dan angkutan Kota
Semuanya nyata

Jakarta, Juni 2003

Eja

Dipagi hari
Kuminta kau tuliskan sebuah kata
C-I-N-T-A
Aku membacanya
CINTA

Dimalam hari
Kau minta kutuliskan sebuah kata
A-I-R-M-A-T-A
Kau membacanya
CINTA

Magek, Maret 2006

Doa

Telah tertulis semua doa
Pada kisi kisi hati
Pada dinding
Pada famlet
Pada papan reklame
Pada lembar kertas
Pada layar monitor

Tuhan, kapan duka Ini pergi.....

Padang, 18 Juni 2006

" ? "

Adakah yang lebih membahagikanmu nona
Daripada langkah bersama menyusuri trotoar kota yang retak
Pada senja yang kemerahan
Pada genggaman tangan
Pada pautan hati
Dan tetes air mata penyadaran

Adakah yang lebih membahagiakanmu nona
Ketika lafaz ijab terkabulkan seketika
Pada germis yang turun perlahan
dan hati seorang yang tak kuasa mehanan perih luka

Padang, 2002

Kanak-Kanak

Lihat kanak-kanak itu.......
Gambaran masa lalu kita yang penuh warna
Berlari, bergoyang ikuti irama

Lihat kanak kanak itu
Gambaran masa lalu kita yang penuh warna
Bermain, Bergelayut manja....

Lihat kanak-kanak itu........
Dalam barak seadanya, dengan piring kering sisa
Hapuskan semua keajaiban masa lalu kita

Chating

Lelaki : Hi
Wanita : Hi too
Lelaki : Anak Padang ya
Wanita : Yup
Wanita : Padang Mana ?
Lelaki : Padang Kota
Lelaki : Kul/ker
Wanita : Kul
Lelaki : Dimana
Wanita : UI
Wanita : U ?
Lelaki : Ker

Seminggu kemudian

Lelaki : Hi
Wanita : Jumpa lagi
Lelaki : Ya. Nga kul hari ini
Wanita : Baru aja pulang
Wanita : U nga kerja ?
Lelaki : Baru aja pulang
Lelaki : Ketemuan yuk
Wanita : Boleh, dimana ?
Lelaki : Stasiun
Wanita : Pocin ?
Lelaki : Yo i

Dua jam kemudian
AKU MEMINTAMU MENJADI ISTRIKU

Stasiun Pondok Cina UI, Agustus 2003.

Adam dan Hawa

Tuhan menciptakan Adam dari segumpal tanah di Sorga
Memberinya hidup penuh suka cita
penuh tawa dan senyum manja
Direlakannya sebatang iga agar tercipta Siti Hawa
sebagai teman setia dialam suka cita

Penuh bujuk rayu, Iblis tak henti menyerta
Menyeret Ayah dan Bunda ke alam dosa
Dan terlahir di dunia

Magek, Fabruary 2006
Egois



APAKAH AKU SEORANG EGOIS...LIHAT WAJAHKU BAIK BAIK...APA AKU BERTAMPANG EGOIS..???
Berhenti Kerja..

Tidakkah kita tahu, bahwa uang bukanlah segalanya bagi kita, dan tidakkah kita menyadari bahwa karena satu kata itu, semua yang pernah disusun oleh anak manusia akan berantakan.

Aku memang tidak seperti yang pertama kali dibayangkan semua orang, bergaji besar, dengan fasilitas yang wah. Jabatan ku memang kalau dibaca di kartu nama cukup lumayan, sekilas orang akan dengan mudah menebak berapa yang akau dapat setiap bulannya. Namun mereka pasti akan kecewa dan tertawa ketika tahu yang sebenarnya.

Bahkan istriku hingga kini tidak mempercayainya. Itulah sebabnya ia kemudian mengirim sms yang membuatku tersedak di pagi hari.

Tuesday 20 June 2006

Hujan

Entah kenapa, setiap hujan, meskipun itu tidak terlalu deras, aku selalu merasa ada yang lain di hati. Dan seperti biasa mata akan selalu perih lalu tanpa diminta dan dapat dicegah, air mata akan turun seakan tidak rela hujan turun sendiri tanpa ia memenemani.

Ibu seorang teman yang berprofesi sebagai psikolog pernah bertanya, apakah aku pernah mengalami trauma atau kisah sedih ketika hujan ? aku jawab trauma tidak, dan moment paling sedih dalam hidupku-pun tidak terjadi pada saat hujan. Cuma tidak lama setelah ibu wafat, aku memang lebih sering sendiri dirumah dan pada saat itu musim hujan baru saja memulai perjalanannya.
Tawaran

Seorang senior di Padang menawarkan padaku untuk menjadi stinggernya..mau nga ya..akhirnya setelah berpikir bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali, kenapa tidak. bukankah ini batu loncatan untuk ke posisi yang lebih.

Saturday 17 June 2006

Birthday



Boby Lukman Suardi 18 Juni 1976 - 18 Juni 2006

Hari ini aku genap berusia 30 Tahun, usia yang tidak lagi kecil, namun belum terlalu tua. Kata orang, usia 30 tahun adalah usia dimana seorang mulai dianggap dewasa. Dewasa dalam berpikir, berbuat dan menganalisa serta mengevaulasi. Sudahkah aku seperti itu ?, entahlah, yang pasti aku kadang masih sering salah dalam berbuat, dan terlalu jelek dalam menganalisa.

Kini, sudah 30 tahun sudah aku menghirup udara di bumi ini, dan entah sudah berapa lembar kertas terpakai untuk mencatat semua kegembiraan dan kesedihan. Kini, semua harus dimulai lagi.

Aku pernah mengalami sebuah masa yang sangat pahit dalam hidup setelah semua yang kuiginkan tercapai, bahkan aku pernah merasakan merasskan sebuah penderitaan yang amat sangat menguras air mata. Hingga harus memulai kembali dari nol.

Thursday 15 June 2006

For Rent



"Untuk Disewakan", begini kira-kira gambaran sebuah partai politik di negeri ini, emahnya sistim pengkaderan, rendahnya kualitas orang dalam memaksa sebuah partai politik untuk mencari orang luar non kader untuk dicalonkan dan didukung dalam sebuah pemiihan.

AKu ingat suatu kali pernah bilang ke Fitri kalau aku mau jadi Bupati nanti di Pariaman, dan kosekuensi dari itu semua adalah aku harus masuk partai politik, hingga menjadi ketua agar bisa dicalonkan dari partaiku sendiri TANPA HARUS MERENTAL PARTAI TENTUNYA

Sunday 11 June 2006

Kuliah

Aku mau kuliah lagi, lanjutin ke S1, terus kalau ada rezeki ambil program master dan kalau ada kesempatan dan didukung aku mau maju jadi bupati di Pariaman.

Amiin

Saturday 10 June 2006

Curang

Beberapa saat setelah membacah blognya "O" aku tidak bisa menahan penasaran yang timbul, meski sebenarnya aku tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan kantor ini, tapi tulisan di blog itu cukup untuk memaksaku untuk segera mencari tahu lebih lanjut.

Lelaki yang disebut mundur itu, secara tidak langsung telah membawa pengaruh besar dalam keputusannku untuk keluar dari sana beberapa waktu lalu. Ia memang hebat, kalau aku menilai, buktinya kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing, serta banyak cerita tantangnya.

Dan kemarin, aku iseng menelpon, ibu yang mungkin berwajah cantik diseberang menjawab ia tidak masuk kantor dan sedang cuti, dan selepas ini langsung resign

Namun, kalimat terakhir membuatku terpana, dan terus mencoba memahami bahwa itu adalah keputusannya, dan aku terus berusaha menebak tanda tanya itu.

Thursday 8 June 2006

Reposisi

Ang ka naiak pangkek ndak
(Khairul Jasmi, S.Pd, M.M)

Selamat bung, bisuak ko pindah ka Padang lai
(Lindo Karsyah)

Ini dua kabar yang aku terima dari KJ dan Lindo ketika datang ke kantor di Padang tanggal 1 Juni lalu. Senior dan mentor satu itu mengatakan kalau aku akan ditarik ke Padang, dan menduduki jabatan setingkat redaktur di Singgalang, hal yang sama juga disampaikan Lindo.

Bagiku, jadi atau tidak jadi redaktur, itu bukan sebuah kegembiraan atau malah sebuah alasan untuk menyatakan kecewa, hingga secara spontan aku langsung menjawab kepada Uda KJ, dan Lindo, apa kompensasi dari kenaikan pangkat itu ?

-----

Sore pukul empat aku tetap saja terhenyak ketika melihat slip gaji di tempatku bekerja..

Ya Tuhan, sampaikan maafku
Idealis

Aku tidak mau menjadi seorang idealis, itu kataku kepada Herry ketika ia datang ke Bukittinggi beberapa waktu lalu. Bahkan di cap idealis-pun aku tidak mau. aku terlalu kotor dan naif untuk disebut dan menyebut diriku sebagai seorang idealis.

Dengan status dan pekerjaanku saat ini, sulit membayangkan jika makhluk yang ada didalamnya itu bekerja sebagai idealis, dengan gaji yang sangat kecil, dan dihadapkan pada tuntutan materi yang ridak ada hentinya, idealiseme seperti apa yang kita perjuangkan..Karena itu tak jarang aku lebih berat merasa iri ketika melihat beberapa teman sudah memiliki mobil dan perangkat kewartawanan yang sangat wah.

Sungguh aku tidak mau idealis. tapi aku berusaha untuk mempertahankan apa yang aku yakini, karena aku tidak pernah mengingkari kata hati..

Wednesday 3 May 2006

Anarkis Bangsa Barbar

Demo buruh yang ditayangkan di TV seopanjang siang hingga sore kemarin mencoreng wajah kita dimuka semua orang...Inilah potret besar kita...biadap dan tanpa etika...maafkan aku kawan...kali ini kita harus bersebalahan tempat menilai sebuah kehendak dan keinginan...kalian terlalu egois dan mementingkan nafsu sesaat...

Saturday 29 April 2006

Karena Ada Maunya...

Atmakusuma Astraatmadja

Kalau kamu hari ini diberi oleh seseorang pengusaha kaya raya sebuah notebook seharga 18 juta, dan kamu sangat menginginkan benda itu...apakah kamu akan
menerimanya ??

Boby Lukman

Jika saya tidak wartawan...apakah orang akan membelikan barang semahal itu...??



Pak Atma (dedengkot pers) yang cukuppunya nama di negeri ini pernah bertanya hal itu kepadaku...dan aku menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan seperti di atas....

Jelas Tidak mungkin hal itu terjadi..orang mau memberi tumpangan, datang ke pesta perikahanku, dan mengirim sms selamat lebaran karena aku wartawan.

begitulah kami...jurnalis di negeri ini...dan aku hanya menelan ludah ketika Razak dan Gayour di Malaysia menerima gaji sebesar RM. 2500...kira kira seberapa kali lipat yang aku terima...

Jadi Pak Atma...(dengan permintaan maaf yang sebesar-besarnya) tau sendiri sajalah...bagaimana kami ini...

Arief Suditomo dan Ida Parwati juga pernah bertanya seperti itu....dan pada waktu itu aku kembali bertanya..apakah wartawan RCTI juga dilarang menerima amplop, transfer rekening serta fasilitas wah...
Tabrakan

Aku kembali menabrak rambu-rambu itu...dan Kena Tilang....

Monday 13 March 2006

Pasword



Hari ini aku kehilangan pasword Friendster..akh di belahan otak mana letaknya enam angka sialan itu...
Urgent

1. Ngurus perpanjangan pasport
2. Ke Padang (liat ponakan)

Berhentilah

Sebagai orang islam, aku tersinggung dengan tulisan orang ini di sebuah millis para wartawan..dan sebagai seorang muslim, aku nilai dia tidak bertanggung jawab..karena dari nama dan id-nya...menggambarkan bahwa itu nyata adanya..

Ini tentang RUU APP...dimana semua carut marut ketidaksenangan terhadap aturan itu disampaikan...KALIAN MEMANG ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMAHAMI AGAMA karena itu "JANGAN BICARA LAGI..."

MENGERTI !!!!!!!!!!!

Friday 10 March 2006

Pemateri...(Pemakalah)

Ini hari dimana untuk kedua kalinya aku menjadi pemateri atau poemakalah dalam pelatihan yang berhubungan dengan dunia kerjaku...mengasyikkan memang, berdiri didepan dengan semua mata menatap kita...

Ini hari dimana aku menjadi pemakalah tentang jurnalistik..dan fotografi...Aku mau lagi jadi pemateri...

Wednesday 22 February 2006

Ferdinal dan Pertemuan Tidak Sengaja

Pagi Rabu (22/2) secara tidak sengaja kau bertemu dengan Ferdinal yang biasa kami panggil dengan nama Ferry. Seketika ingatanku melayang kemasa lalu, kemasa dimana semua berantakan ini berawal dan bermula.

Tahun 1993-1995 adalah rentang waktu yang cukup lama bagi kami (Aku, Feby dan Ferry) untuk saling "berhubungan" dalam suasana yang tidak bisa dikatakan bersahabat. Aku dan Fery mengejar gadis yang sama dan kami melakukan apa saja untuk mendapat sang gadis..termasuk kampanye negatif tentunya.

Feby nama gadis itu, seorang gadis maha cerdas yang aku kenal dan berwajah lumayan..Namun bukan wajahnyayang aku kejar, kecerdasannya yang aku manfaatakn. Maklumlah, sebagai anak lelaki yang memasuki fase sangat penting dalam kehidupannya aku termasuk dalam kaum lelaki yang sangat mudah dan gampang untuk mengajukan proposal pengerjaan PR Kalkulus, Fisika Dasar dan Kimia kepada kamu wanita.

Hal ini jelas berbeda dengan Fery yang juara kelas, bersama Feby di SM Analisi Kimia Padang, Ferry adalah langganan juara kelas. Namun aku bukanlah type lelaki yang gampang menyerah jika kali pertama gagal mendapatkan apa yang kuinginkan.

Mendapat Feby waktu itu bagi anak SMAK dan SMTI Padang adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Siapa coba yang tidak mau menjadi lelaki yang duduk disamping langganan juara kelas meski itu hanya bisa kami lakukan di dalma angkota menuju pulang ke rumah..

Begitulah, aku dan Fery berusaha meraih Feby..kadang aku yang menang, karena beberapa kali sempat mendapatkan Feby..namun tak jarang juga kesempatan itu menjadi milik Fery yang satu kelas dengan Fery.

Bagiku pada masa itu, Fery dan feby adalah penyebab malapetaka kegagalanku menyelesaikan sekolah dan mewujudkan cita cita ibu bekerja sebagai tenaga analis kimia.

Namun nasib berkata lain, aku malah menjadi siswa sekolah SMU biasa dan merebut impian sejak kecil menjadi Journalist.

Rabu kemarin, aku bertemu Fery, ini pertemuan pertama sejak tahun 2000 lalu, ketika kami sama-sama mendengar bahwa wanita incaran kami sudah menikah dan melahirkan anaknya.

Tulisan ini ditulis dengan penuh kenangan indah kepada Febrina Devita
Negeri Senja dan Lelaki yang Termanggu II



Thanks to Mas Midzon...mohon iin foto ini juga diupload di SG...

Tuesday 21 February 2006

Bahasa Minang...



Malu menjadi (Mengaku sebagai) orang Minang....??? ini pertanyaan dan sesekaligus sebuah ledekan...ini pengalaman menarik..beberapa waktu lalu aku berdiskusi dengan Rudi tentang penggunaan bahasa Indonesia pada anak anak Minang sekarang ini...

Di Padang, Bukittinggi, dan dimana-mana ( hampir di seluruh pelosok Minangkabau) saat ini sedang maraknya dilakukan percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia (meski dengan logat Minang yang kental)...

Penggunaan kalimat dalam percakapan itu juga masuk keseluruh dimensi coversasi di rumah..mulai dari makan, hingga aktifitas harian lainnya.

Aku jadi ingat Bang Il...seorang famili yang sudah pernah hidup di beberapa belahan dunia..anak-anak Bang Il diajarkan atau tepatnya diwajibkan untuk selalu berbahasa Minang dimanapun mereka berada...

Bang Il...meminta anaknya untuk tidak memanggilnya dengan sebutan Papa atau Mama pada Ia dan isterinya...namun menetapkan panggilan Ayah dan Ibu pada mereka berdua..

Begitu juga di sulung yang lelaki tidak dipanggil abang oleh adiknya yang cewek nomor dua, namun tetap dipangil Uda..dan Uni untuk panggilan anak perempuan...

Sebuah sikap yang kontras sekali dengan kebanyakan anak-anak di sini yang memanggil orang tua mereka dengan sebutan Papa dan Mama...

Dulu di rentang tahun 1998-2001 aku pernah mengecap tinggal dirumah Dr Mochtar Naim..seorang sosiolog Islam yang terkenal di Minangkabau...dirumahnya...Doktor sosiologi itu dipanggil dengan sebutan Daddy oleh anak-anaknya...dan Mommy jika sang anak memanggil Ibu Asma Naim isteri beliau...

Wajar..kalau aku berpandapat...karena Mochtar membesarkan anak-anak mereka di negeri Paman Sam dan Singapura...namun maaf, ini justru tidak tepat dengan keseharian Mochtar yang dikenal sebagai sosiolog Islam dan Minang yang menulis disertasi tentang budaya orang Minang sendiri...dan banyak pula mengomentari tingkah polah oang minang baik di kampung halaman maupun di rantau

Dirumah kepada Icha, Diah dan Ella kami justru sedang giat-giatnya mengajarkan mereka untuk berbahasa Minang bahkan bahasa asli kami Pariaman...agar mereka tahu dan mengerti dengan bahasa leluhur mereka...biarlah di sekolah mereka berbahasa Indonesai di sekolah dengan gurunya...dan berbahasa Pariaman dengan kami di rumah...

Agak sulit..karena ketika mulai belajar bicara Icha dan Diah justru tinggai di Tanjung Balai yang kental berbahasa Melayu...

Friday 20 January 2006

Negeri Senja dan Lelaki yang Termanggu



Edisi moto bareng ama Mpu dan Masyu...sekalian jadi model...

Tuesday 17 January 2006

MAJALAH PLAYBOY versi INDONESIA...




Pengamat Media : "Ini sebuah upaya penghancuran moral !"
Saya : " Kenapa Harus Munafik !"