Thursday 10 July 2008

Mak Erot dan Problematika "Anunya" Lelaki.



Kemarin dan tadi pagi, aku membaca berita di Detik dan sebuah koran lokal tentang kepergian Mak Erot ke alam baka. Tidak ada yang luar biasa sebenarnya, tokh semua manusia pasti akan kembali kepadaNya.

Namun setelah itu sepanjang jalan antara Stasiun UI ke Tanjung Barat, aku mulai dirasuki pikirna nakal untuk segera menuliskan cerita ini.

Mak Erot, nama wanita ini memang fenomenal. Ia muncul sebagai seorang ahli terapi untuk alat vital kaum adam. Iklan tentang terapi Mak Erot merajai koran koran lokal mulai dari halaman satu (utama) sampai halaman belakang. Mulai dari iklan berwarna dengan ukuran besar sampai iklan hitam putih berukuran sedang.

Bahkan, jika Mak Erot tidak beriklan di mediapun, ia sudah patut berterima kasih pada candaan anak anak muda yang kurnag pede karena ukuran si "Boy" yang dianggap tidak mumpuni.

Konon bagi sebagian kaum wanita, ukuran alat vital lelaki yang besar dan panjang adalah sebuah syarat untuk meraih kenikmatan dlaam bercinta. Aku juga heran soal kenikmatan di ranjang kok malah di ekspos. Tapi itulah, Mak Erot tiba tiba menjadi ikon pembesaran alat vital kaum adam.

Sebenarnya selain Mak Erot ada juga nama nama lain yang punya kemampuan sama dengan Mak Erot dalam urusan membesarkan si Buyung. Namun strategi branding Mak Erot yang jor joran dan info dari mulut ke mulut yang berlangsung tiada henti akibat adanya best practise menyebabkan Mak Erot tak terkalahkan.

Sekarang Mak Erot sudah tiada, tentu para pria yang punya "anu" kecil akan berduka. Tapi kata koran lokal itu, Ilmu Mak Erot sudah ditransfer ke cucunya--Jadi para lelaki, jangan takut, masih ada Mak Erot eh Neng Erot lain yang akan membantu anda menyelesaikan persoalan itu.

No comments:

Post a Comment