Saturday 12 July 2008

Habis Manis, Sepah di Recycle Bin



Kalau ada ungkapan lama tentang habis manis sepah dibuang, memang begitulah yang terjadi selama ini lazimnya dalam kehidupan kita. Sepah, seperti namanya memang sisa yang harus dibuang.

Aku ingat ketika masih kecil sering melihat ibu membuang sepah kelapa sehabis diperas santannya. Atau aku sendiri yang belum terbiasa makan daging rendang habis menyepahi bumbu rendang yang ada di daging, bukannnya menelan daging itu, aku malah membuangnya ke tanah dan berharap ada kucing yang mau datang menyelamatkan si sepah.

Aku tak hendak menceritakan tentang nasib sepah yang dibuang ke tong sampah atau sepah yang dikejar kucing, namun aku ingin sedikit berbagi dengan pengalaman teman. Ia baru saja diberhentikan oleh perusahannya karena dianggap sudah tidak mampu lagi memberikan karya terbaiknya untuk kantor tempat dia bekerja.

Dia sudah dianggap tidak lagi produktif baik dari sisi ide ide dan kreatifitas maupun dari sisi kemampuan berbuat. Maklum saja temanku ini baru usai check out dari hotel Rumah Sakit setelah sekian lama dirawat disana.

Kini, setelah ia dianggap tidak mampu memberikan karyanya kepada perusahan, ia diserahi surat bahwa kontraknya sudah berakhir dan perusahaan tidak akan memperpanjang. Begitulah temanku. Habis manis sepah dibuang eh di recycle bin

No comments:

Post a Comment