Thursday 29 June 2006

Demonstran

Apa jadinya jika seorang mantan demonstran dan seorang wartawan aktif bertemu disebuah pasar ikan dan dalam keadaan cuaca panas terik ?.



Kamis di penghujung Juni itu kami kembali bertemu, setelah sekian lama, ia terlihat masih seperti dulu, dengan jenggot dan nada bicara yang sama, bahkan ketika teriakan tanpa beban itu meluncur dari bibirnya, aku masih berusaha mengumpulkan semua cerita tentang orang ini.

Ahmad Khairuddin, seorang mantan aktifis yang masih seperti dulu, sementara aku, orang biasa pernah ikut berdemo dan pernah mengenyam posisi sebagai elit partai politik, lalu tidak mampu lama lama berkhianat pada pilihan hidup sebagai wartawan.

Ambo di Tanjuang Pati kini,!
Manga angku disinan, a proyek ?
Ndak ado, urang rumah karajo disitu,
Oooo..

Seusai berjabat tangan, berbasa basi yang lumayan basi, serta bertanya sudah bulan keberapa kehamilan Fitri..
Dia berlalu, begitu juga aku...

Tuesday 27 June 2006

Bulan Juni dan Air Mata



Tinggal hitungan hari, bulan Juni segera berakhir. Ini bulan dimana semua kenangan menjadi tidak bisa dilupakan, secara umum, inilah bulan dimana aku dilahirkan kedunia, kedua inilah bulan dimana semua peristiwa penting aku alami, bulan dari pernyataan atau tepatnya pembertitahuan bahwa ibu mengidap penyakit liver, bulan dimana untuk pertama kali aku jatuh cinta dan bulan dimana pertama kali aku menyebutkan kata kata keramat kepada wanita.

Dan dalam perjalanan kami ke lokasi tempat Fitri bekerja, aku ceritakan semuanya, bahwa betapa bulan Juni begitu berkesan bagiku. apalagi saat ini kediaman kami di Magek setiap pagi selalu berselimut kabut di pagi hari Juni yang indah.

Aku berharap tahun depan dapat bersamamu lagi Juni..Semoga..

Thursday 22 June 2006

Post Card from Heaven

Hari ini pak Pos datang...
Membawa sebuah kartu dari sorga
Bergambar Jibril tersenyum diatas sajadah cinta

Sebuah pesan tertulis dengan tinta biru
"Kelak kita akan berkumpul disini"

Bukittinggi, 18 Juni 2006
dengan penuh kenangan kepada ibunda Syamsimar, BA (Alm)


Wajah-wajah

Kutemukan Senyum-senyum muram Indonesia
Dikantor tuan Menteri, ruang kerja pejabat dan dibalik meja besar tuan direktur
Semua semu

Kutemukan wajah wajah cerah Ibukota
Diatas kereta listrik, bus-bus antar Kota, metromini dan angkutan Kota
Semuanya nyata

Jakarta, Juni 2003

Eja

Dipagi hari
Kuminta kau tuliskan sebuah kata
C-I-N-T-A
Aku membacanya
CINTA

Dimalam hari
Kau minta kutuliskan sebuah kata
A-I-R-M-A-T-A
Kau membacanya
CINTA

Magek, Maret 2006

Doa

Telah tertulis semua doa
Pada kisi kisi hati
Pada dinding
Pada famlet
Pada papan reklame
Pada lembar kertas
Pada layar monitor

Tuhan, kapan duka Ini pergi.....

Padang, 18 Juni 2006

" ? "

Adakah yang lebih membahagikanmu nona
Daripada langkah bersama menyusuri trotoar kota yang retak
Pada senja yang kemerahan
Pada genggaman tangan
Pada pautan hati
Dan tetes air mata penyadaran

Adakah yang lebih membahagiakanmu nona
Ketika lafaz ijab terkabulkan seketika
Pada germis yang turun perlahan
dan hati seorang yang tak kuasa mehanan perih luka

Padang, 2002

Kanak-Kanak

Lihat kanak-kanak itu.......
Gambaran masa lalu kita yang penuh warna
Berlari, bergoyang ikuti irama

Lihat kanak kanak itu
Gambaran masa lalu kita yang penuh warna
Bermain, Bergelayut manja....

Lihat kanak-kanak itu........
Dalam barak seadanya, dengan piring kering sisa
Hapuskan semua keajaiban masa lalu kita

Chating

Lelaki : Hi
Wanita : Hi too
Lelaki : Anak Padang ya
Wanita : Yup
Wanita : Padang Mana ?
Lelaki : Padang Kota
Lelaki : Kul/ker
Wanita : Kul
Lelaki : Dimana
Wanita : UI
Wanita : U ?
Lelaki : Ker

Seminggu kemudian

Lelaki : Hi
Wanita : Jumpa lagi
Lelaki : Ya. Nga kul hari ini
Wanita : Baru aja pulang
Wanita : U nga kerja ?
Lelaki : Baru aja pulang
Lelaki : Ketemuan yuk
Wanita : Boleh, dimana ?
Lelaki : Stasiun
Wanita : Pocin ?
Lelaki : Yo i

Dua jam kemudian
AKU MEMINTAMU MENJADI ISTRIKU

Stasiun Pondok Cina UI, Agustus 2003.

Adam dan Hawa

Tuhan menciptakan Adam dari segumpal tanah di Sorga
Memberinya hidup penuh suka cita
penuh tawa dan senyum manja
Direlakannya sebatang iga agar tercipta Siti Hawa
sebagai teman setia dialam suka cita

Penuh bujuk rayu, Iblis tak henti menyerta
Menyeret Ayah dan Bunda ke alam dosa
Dan terlahir di dunia

Magek, Fabruary 2006
Egois



APAKAH AKU SEORANG EGOIS...LIHAT WAJAHKU BAIK BAIK...APA AKU BERTAMPANG EGOIS..???
Berhenti Kerja..

Tidakkah kita tahu, bahwa uang bukanlah segalanya bagi kita, dan tidakkah kita menyadari bahwa karena satu kata itu, semua yang pernah disusun oleh anak manusia akan berantakan.

Aku memang tidak seperti yang pertama kali dibayangkan semua orang, bergaji besar, dengan fasilitas yang wah. Jabatan ku memang kalau dibaca di kartu nama cukup lumayan, sekilas orang akan dengan mudah menebak berapa yang akau dapat setiap bulannya. Namun mereka pasti akan kecewa dan tertawa ketika tahu yang sebenarnya.

Bahkan istriku hingga kini tidak mempercayainya. Itulah sebabnya ia kemudian mengirim sms yang membuatku tersedak di pagi hari.

Tuesday 20 June 2006

Hujan

Entah kenapa, setiap hujan, meskipun itu tidak terlalu deras, aku selalu merasa ada yang lain di hati. Dan seperti biasa mata akan selalu perih lalu tanpa diminta dan dapat dicegah, air mata akan turun seakan tidak rela hujan turun sendiri tanpa ia memenemani.

Ibu seorang teman yang berprofesi sebagai psikolog pernah bertanya, apakah aku pernah mengalami trauma atau kisah sedih ketika hujan ? aku jawab trauma tidak, dan moment paling sedih dalam hidupku-pun tidak terjadi pada saat hujan. Cuma tidak lama setelah ibu wafat, aku memang lebih sering sendiri dirumah dan pada saat itu musim hujan baru saja memulai perjalanannya.
Tawaran

Seorang senior di Padang menawarkan padaku untuk menjadi stinggernya..mau nga ya..akhirnya setelah berpikir bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali, kenapa tidak. bukankah ini batu loncatan untuk ke posisi yang lebih.

Saturday 17 June 2006

Birthday



Boby Lukman Suardi 18 Juni 1976 - 18 Juni 2006

Hari ini aku genap berusia 30 Tahun, usia yang tidak lagi kecil, namun belum terlalu tua. Kata orang, usia 30 tahun adalah usia dimana seorang mulai dianggap dewasa. Dewasa dalam berpikir, berbuat dan menganalisa serta mengevaulasi. Sudahkah aku seperti itu ?, entahlah, yang pasti aku kadang masih sering salah dalam berbuat, dan terlalu jelek dalam menganalisa.

Kini, sudah 30 tahun sudah aku menghirup udara di bumi ini, dan entah sudah berapa lembar kertas terpakai untuk mencatat semua kegembiraan dan kesedihan. Kini, semua harus dimulai lagi.

Aku pernah mengalami sebuah masa yang sangat pahit dalam hidup setelah semua yang kuiginkan tercapai, bahkan aku pernah merasakan merasskan sebuah penderitaan yang amat sangat menguras air mata. Hingga harus memulai kembali dari nol.

Thursday 15 June 2006

For Rent



"Untuk Disewakan", begini kira-kira gambaran sebuah partai politik di negeri ini, emahnya sistim pengkaderan, rendahnya kualitas orang dalam memaksa sebuah partai politik untuk mencari orang luar non kader untuk dicalonkan dan didukung dalam sebuah pemiihan.

AKu ingat suatu kali pernah bilang ke Fitri kalau aku mau jadi Bupati nanti di Pariaman, dan kosekuensi dari itu semua adalah aku harus masuk partai politik, hingga menjadi ketua agar bisa dicalonkan dari partaiku sendiri TANPA HARUS MERENTAL PARTAI TENTUNYA

Sunday 11 June 2006

Kuliah

Aku mau kuliah lagi, lanjutin ke S1, terus kalau ada rezeki ambil program master dan kalau ada kesempatan dan didukung aku mau maju jadi bupati di Pariaman.

Amiin

Saturday 10 June 2006

Curang

Beberapa saat setelah membacah blognya "O" aku tidak bisa menahan penasaran yang timbul, meski sebenarnya aku tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan kantor ini, tapi tulisan di blog itu cukup untuk memaksaku untuk segera mencari tahu lebih lanjut.

Lelaki yang disebut mundur itu, secara tidak langsung telah membawa pengaruh besar dalam keputusannku untuk keluar dari sana beberapa waktu lalu. Ia memang hebat, kalau aku menilai, buktinya kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing, serta banyak cerita tantangnya.

Dan kemarin, aku iseng menelpon, ibu yang mungkin berwajah cantik diseberang menjawab ia tidak masuk kantor dan sedang cuti, dan selepas ini langsung resign

Namun, kalimat terakhir membuatku terpana, dan terus mencoba memahami bahwa itu adalah keputusannya, dan aku terus berusaha menebak tanda tanya itu.

Thursday 8 June 2006

Reposisi

Ang ka naiak pangkek ndak
(Khairul Jasmi, S.Pd, M.M)

Selamat bung, bisuak ko pindah ka Padang lai
(Lindo Karsyah)

Ini dua kabar yang aku terima dari KJ dan Lindo ketika datang ke kantor di Padang tanggal 1 Juni lalu. Senior dan mentor satu itu mengatakan kalau aku akan ditarik ke Padang, dan menduduki jabatan setingkat redaktur di Singgalang, hal yang sama juga disampaikan Lindo.

Bagiku, jadi atau tidak jadi redaktur, itu bukan sebuah kegembiraan atau malah sebuah alasan untuk menyatakan kecewa, hingga secara spontan aku langsung menjawab kepada Uda KJ, dan Lindo, apa kompensasi dari kenaikan pangkat itu ?

-----

Sore pukul empat aku tetap saja terhenyak ketika melihat slip gaji di tempatku bekerja..

Ya Tuhan, sampaikan maafku
Idealis

Aku tidak mau menjadi seorang idealis, itu kataku kepada Herry ketika ia datang ke Bukittinggi beberapa waktu lalu. Bahkan di cap idealis-pun aku tidak mau. aku terlalu kotor dan naif untuk disebut dan menyebut diriku sebagai seorang idealis.

Dengan status dan pekerjaanku saat ini, sulit membayangkan jika makhluk yang ada didalamnya itu bekerja sebagai idealis, dengan gaji yang sangat kecil, dan dihadapkan pada tuntutan materi yang ridak ada hentinya, idealiseme seperti apa yang kita perjuangkan..Karena itu tak jarang aku lebih berat merasa iri ketika melihat beberapa teman sudah memiliki mobil dan perangkat kewartawanan yang sangat wah.

Sungguh aku tidak mau idealis. tapi aku berusaha untuk mempertahankan apa yang aku yakini, karena aku tidak pernah mengingkari kata hati..