Tuesday 25 November 2008

Saat-Saat ketika aku paling dekat dengan Allah

Terbayang ketika pulang dari kRata Penuhampus UII, Jakal km 14,5 bertemu dengan seorang pria tua dengan pakaian compang camping dengan menggendong anak kecil berumur sekitar 4 tahun. Ketika itu bertemu di Jalan Salak daerah Kota Baru. Awalnya emang sich ga nyangka ketemu orang itu, karena biasanya emang ga pernah ketemu walaupun sering pulang lewat jalan itu..

Singkat cerita ketika memasuki Jalan Salak deket rel KA ketemu dech, dari jauh sebenarnya agak terlihat tetapi karena tertutup oleh cahaya lampu jalan yang samar-samar sehingga terlihat kurang jelas.

Sembari menjalankan motor dengan pelan-pelan, saya perhatikan setiap derap langkah pak tua itu dengan teliti. Terbesit untuk mengeluarkan zakat tetapi kok ragu-ragu (mau berbuat baik kok ragu, jangan ditiru ya sobat hehehe...)

Akhirnya saya putuskan kembali, walaupun agak jauh langsung aja saya kejar dan akhirnya ketemu pak tua tersebut sambil menggendong anaknya..

Wajah tua yang renta tersebut berkata "terimkasih" dengan suara yang pelan dan merintih sambil saya tatap wajah sang anak yang tertidur (entah karena mengantuk atau kelaparan..) yang jelas kepala anak tersebut sedikit membesar..

Sungguh kasihan melihat seperti itu..
Dikala kita yang masih diberi kesehatan dan serba lebih masih diberi kenikmatan yang tidak terhingga oleh ALLAH SWT, tetapi disisi lain masih ada orang yang masih meminta minta, Jadi teringat hadist Rasulullah saw " Sesungguhnya tangan diatas lebih baik dibanding tangan dibawah"

Secara prinsipil jelas, bahwa dia adalah saudara kita sesama muslim dan konsekuensinya pun jelas sesama muslim adalah saudara, sehingga adalah kewajiban kita untuk membantu dia. Bukan dari aspek kuantitas kita memberi tetapi dari aspek ikhlas sehingga apapun yang kita beri menjadi berkah.

Kita mungkin satu diantara sekian banyak orang-orang yang lebih beruntung dibanding dengan yang lain. Coba pikirkan orang-orang seperti dia, apakah seberuntung kita?? Siapa lagi kalau bukan kita yang menolongnya??

Selama dijalan, saya hanya merenung dan meresapi bahwa Allah itu Maha Adil kepada kita, Saat-saat itu yang keluar dari mulut adalah istighfar dan bersyukur karena hanya kepada Allah-lah kita berserah dan hanya kepadaNya lah kita memohon. Jadi, jangan pernah korbankan Akidah kita dengan apapun jua kecuali berserah kepada Sang Khalik

No comments:

Post a Comment