Monday 24 June 2013

Surat Untuk Rara

Ra, lama rasanya tidak menulis tentangmu lagi nak. Kadang aku berpikir untuk apa  menulis surat, tokh kau belum bisa membaca. Sehari-hari kulihat kau hanya membalik balik buku cerita bergambar, namun kau pasti tidak tahu apa arti tulisan dibawah gambar itu.

Gadis kecilku yang cantik. Waktu terus berjalan nak, kau kian tumbuh besar, makin nakal, makin lincah dan juga makin bisa ndwut. Lucu sekali melihatmu saat ini. Tuhan memberkatimu gadis kecil. Meski kadang nggak tega melihat bundamu mulai kewalahan saat kau berontak dan mengamuk, namun aku membiarkannya karena duniamu adalah kebebasan dan bukan larangan ini/itu yang mengekang semua keinginanmu.

Ra, meski kau tidak bisa membaca, namun aku ingin tetap menulis sesuatu, besar harapanku saat kau bisa membaca nanti, atau saat kau bisa memahami arti kasih sayang, kau akan tahu betapa kasih dan sayang kami tertumpah padamu.

Nak, aku ingin bercerita sesuatu padamu. Mungkin ini lucu bagi sebagian orang, tapi sumpah, ini menakutkan bagiku saat itu dan kalau ku ingat aku jadi merasa berdosa pada nenekmu. Begini sayangku, dulu waktu usiaku masuk lima tahun, ibuku memasukkan aku ke sebuah taman kanak kanak di dekat rumah di Padang. namanya Taman Kanak Kanak Bhayangkari. Sepengetahuanku itu taman kanak kanak yang dikelola oleh istri polisi, entah kalau salah, yang aku tahu sekolah itu berada di komplek asrama polisi dan kebanyakan teman sekolahku bapaknya polisi.

Jujur aku tidak tahu kenapa, nenekmu mempercayakan pendidikan kanak kanak kami ke sekolah itu, padahal nenekmu pegawai negeri, dia guru. Semestinya aku disekolahkan di TK Pertiwi, namun demikian aku tidak pernah protes atas keputusan itu, aku fine fine saja.

Petualanganku dimulai Nak, bertemu banyak teman, tidak hanya Thomas Anderson,Ardian Hamdani, Paul, atau Rony saja, menyebalkan bertemu mereka tiap hari dirumah, di sekolah aku mengenal Miko, Rizky dan banyak lainnya. Tapi Tuhanmemberiku cobaan yang teramat berat.

Dia mempertemukanku dengan Bu Mien. Aku tidak tahu nama Bu Mien, panjangnya apa, entah Mience, entah Sutimin, entahlah, yang aku tahu dia kepala sekolah di TK itu, badanya besar, teramat besar, namun suaranya dan sikapnya pada kami sangat bertolak belakang dengan namanya. Ia sangat lembut dan penyayang.

Bu Mien ke sekolah memakai Vespa Sprint persis seperti punya kakekmu. Untukukuran tahun itu, Vespa adalah kendaraan setara Honda Revo saat ini. Cuma bedanya Vespa lebih serbaguna dan berkapasitas besar. Aku pernah merasakan manfaat Vespa itu, saat Bu Mien dengan nekat mengantar pulang delapan anak anak denganvespanya. Bisa kau bayangkan gadisku, bagaimana vespa sekecil itu mampu membawa delapan anak anak nakal dan sumringah, tapi sungguh Bu Mien manusia yang tangkas dan baik hati.

Nak, jauh di dalam hatiku, aku menyimpan ketakutan yang amat sangat pada Bu Mien. Aku tidak takut dimarahi, karena aku yakin dia tidak pernah marah senakal apapun kami di sekolah, tapi aku takut karena badannya yang besar.

Aku bahkan pernah bersembunyi dibawah tempat tidur nenekmu karena tidak mau berangkat ke sekolah. Karena kalau berangkat ke sekolah, resiko paling tinggi yang akan aku alami adalah "aku akan bertemu Bu Mien".

Kemarin, sesaat setelah sampai lagi di Padang, aku melihat papan nama sekolah itu di jalan raya dekat rumah kita. Ingatanku melayang ke masa lalu, dan tentu saja pada Bu Mien. Demi Tuhan gadis kecil, aku rindu masa masa dulu, tertawa, berlarian naik ayunan, main pelosotan, persis sama yang kau lakukan setiap pagi di TK Pertiwi dekat rumah nenekmu di kampung saat ikut serta mengantar Huda ke sekolah. Guru guru menolakmu jadi muridnya, karena usiamu belum usia TK. Aku ingin sekali saat ini bertemu Bu Mien (Insya Allah dia berumur panjang) namun jika Tuhan sudah memanggilnya, mari Nak sama sama kita doakan Wanita baik hati itu.

Begitulah Nak, surat sederhana ini, o ya, kamu sudah punya rumah rumahan bukan, dan tentu saja boneka yang lucu. Sementara bermainlah dulu dengan boneka dan rumah rumahanmu, jangan nakal pada Bunda, dan tentu saja Mam yang banyak, biar tambah Ndwut...

Okeh sayang...
mmmuach...Love U... 

Suka ·  · Berhen

Monday 17 June 2013

37... Bukan angka ya kecil...

Bismmiliiah, mari memulai sesuatu kelanjutan...


Monday 10 June 2013

Friday 7 June 2013

Jarang Mandi ? Jadi Ide Bisnis Yuk !

Drybath merupakan produk entrepreneur pemegang hak paten termuda di Afrika, Ludwick Marishane.

Kisah perjuangan Ludwick yang inspiratif mungkin bisa menjadi semangat bagi Anda yang ingin
berkecimpung di dunia bisnis.

Berikut kisah pemuda yang memulai bisnisnya pada usia 16 tahun ini.



Satu hari di Limpopo, Afrika Selatan, Ludwick Marishane bersama teman-temannya sedang berjemur. Sampai salah seorang dari mereka meminta Ludwick untuk segera mandi agar mereka bisa pergi beraktivitas. Ludwick yang saat itu sangat malas untuk mandi berandai-andai apabila ada satu produk yang dapat membantunya tetap bersih tanpa harus mandi dengan air. Dari sini, perjuangan Ludwick dimulai.

Saat masih duduk di bangku SMA, Ludwick memulai penelitiannya dari ponsel yang terhubung dengan internet. Ya, sebuah ponsel. Ludwick mengaku tidak memiliki komputer pada saat itu. Ia menghabiskan dua bulan penelitian hanya dengan bermodalkan sebuah ponsel. Google serta Wikipedia menjadi teman kerjanya saat itu. Mulai dari informasi mengenai lotion, krim, komposisinya, kadar toksisitas kandungannya, semua ia cari tahu dari ponselnya.

Akhirnya, ia menemukan kandungan yang sesuai serta aman digunakan. Ia telah menemukan lotion yang dapat membuat manusia bisa tetap bersih tanpa air. Produk tersebut ia namakan Drybath. Dalam pikirannya, tak hanya mampu memperkaya diri, namun ia juga dapat menyelesaikan masalah dunia. Sanitasi.
Dari sana ia berangkat menawarkan idenya kepada beberapa perusahaan yang bergerak pada bidang sanitasi dan juga beberapa perusahaan amal untuk merealisasikan produknya.

Tapi apa yang ia dapatkan dengan inovasi briliannya tersebut? Nihil.

Ditolak, ia tak lantas menyerah dan justru menyadari, bahwa sekadar ide brilian tidak membawanya kemana-mana. Ia harus membuat business plan. 

Lagi, Ludwick mengerjakan semuanya dari ponselnya tersebut. Sebuah business plan 8.000 kata lebih
pun disusun dengan ponselnya. Sampai akhirnya seorang teman meminjamkan komputer untuk Ludwick menyelesaikan business plan-nya.

Kegagalan tidak berhenti di sini. Perusahaan besar berpikiran bahwa produk yang ditawarkan terlalu mahal. Jika dengan tujuan mengatasi masalah sanitasi dunia, harga produk Ludwick tidak dapat dijangkau konsumen yang membutuhkan.

Dari pengalaman tersebut, mentor Ludwick memberikan saran kepadanya. “Poor communities don’t buy in bulk,” begitu katanya.

Targetnya untuk menyelamatkan kaum miskin untuk mandi tanpa air tidak dapat dilakukan jika produknya terlalu mahal. Kaum miskin tidak membeli dalam jumlah besar, kaum miskin membeli dalam skala kecil.

Seperti rokok, mereka tidak membeli sebungkus, melainkan per batang setiap harinya. Meskipun lebih mahal secara matematis, mereka membeli berdasarkan permintaan dan tidak rutin.

Akhirnya Ludwick berkesimpulan untuk menjual produknya dalam bentuk sachet, sehingga ia dapat menjual berdasarkan permintaan. Tentu dengan harga yang lebih murah dibanding membeli dalam jumlah besar, Drybath akan mampu menjangkau kaum yang membutuhkan.

Saat ini, Drybath sedang berusaha menembus ke dalam pasar yang lebih luas, seperti perusahaan penerbangan, hotel, supermarket, dan bahkan militer.



Berkat produknya, kini dunia dapat menghemat 80 liter air setiap kali mandi, atau sekitar dua jam perjalanan untuk mengambil air di tempat-tempat yang kesulitan air.

Hal yang paling unik dari kisah mengagumkan tentang entrepreneurship Ludwick ini adalah semua berawal dari satu masalah sepele, yaitu malas mandi.

Ludwick mau berjuang dari sebuah ponsel dan ia mampu membuat satu produk brilian yang bisa menyelamatkan dunia.

Semakin menginspirasi ya :)

sumber : http://www.marketing.co.id

Buat Merk Bisnismu Jadi Trendy Yuk !


Bagi para pemasar dan komunikator, trend mengarahkan purchasing decision  (keputusan membeli) pelanggan. Tapi apa yang membuat sebuah merek trendy dan tangguh? Kathy Bloomgarden CEO Ruder Finn memaparkannya dalam sebuah artikel di Forbes berkut ini.




Apple merupakan merek ikonik yang terlihat mampu menumpulkan semua ancaman, mengatur ‘panggung’nya untuk mengakomodasi keinginan besar para konsumennya akan gaya dan tampilan manis sehari-hari. Apple memimpin peringkat nilai merek global dan mempertahankan reputasinya sebagai inovator meskipun muncul produk kompetitif dan serangkaian isu.
Jadi apa passion dan titik pangkal untuk membangun merek sebagai trend dan memungkinkannya menetap di hati masyarakat? Ada beberapa titik kritis yang perlu kita ingat:
Bentuk ikatan emosi mendalam. Untuk memahami apa yang mengarahkan trend pasar massal, pertama kita harus mempertimbangkan konsumen secara individu dan apa yang mempengaruhi mereka. Keputusan pembelian adalah hal yang personal, disetir oleh emosi yang terhubung dengan identitas kita. Misalnya, kita ingin menjadi siapa dan apa yang menurut kita menarik. Merek yang terhubung dengan emosi seperti itu membentuk ikatan yang mendalam dengan konsumen.
Memberdayakan pengaruh sosial. Berdasarkan hasil studi terbaru Crowdrap, 92% konsumen percaya dan dipengaruhi oleh teman, keluarga, dan kolega mereka – daripada berbagai bentuk iklan – ketika membuat keputusan pembelian. Kita percaya kepada mereka yang kita kenal karena teman dan keluarga mengerti nilai kita dan kita percaya dengan saran mereka yang murni dan baik untuk kita.
Kanal relevansi budaya. Relevan dengan dialog kultural dan menapaki berita sosial adalah aspek penting untuk membawa sebuah merek ke permukaan di antara para konsumen. Film Baz Luhrmann “The Great Gatsby” beresonansi dengan masyarakat yang menyukai hiburan, membuat headline, dan menjadi topik pembicaraan di jejaring sosial global.
Menunggangi ketenaran film tersebut, muncul beberapa merek yang meluncurkan fashion terinspirasi tahun 1920 di situs web mereka. Merek-merek tersebut di antaranya Tiffany’s, Bloomingdale dan Rue La La.
Intinya? Komunikasi yang berani dan inisiatif pemasaran yang secara mendalam menyentuh hubungan pribadi, memicu respon masyarakat, dan terhubung ke berita budaya memiliki potensi untuk sukses besar dalam budaya yang fokus pada trend saat ini.

sumber : http://www.marketing.co.id

Tips Membuat Gambar Sering RE-PIN Di Pinterest



Ingin mendapatkan repin lebih banyak untuk gambar-gambar merek Anda? Curalate memberikan hasil penelitian yang berguna bagi para pemasar merek di Pinterest.


Berdasarkan analisis visual dan platform pemasaran Curalate, gambar merek di Pinterest 23% cenderung di-repin jika gambar tersebut bukanlah gambar yang mengandung unsur wajah.

Menggunakan algoritma yang disesuaikan untuk mengevaluasi lebih dari 500.000 gambar-gambar Pinterest, Curalate meneliti bagaimana sebuah karakteristik visual gambar mempengaruhi aktivitas media sosial.

Studi ini mengkaji 30 karakter visual gambar yang berbeda termasuk warna, tekstur, pencahayaan, dan kejenuhan. Hasilnya, gambar yang kaya warna lebih disukai. Sedangkan gambar yang mengandung warna merah, oranye, dan coklat dua kali lebih banyak di-repin daripada biru.

Gambar dengan pencahayaan medium 20 kali lebih mungkin di-repin daripada gambar gelap, dan 8 kali lebih mungkin di-repin daripada gambar sangat terang.

Studi juga mengonfirmasi bahwa gambar merek yang kurang mengandung unsur wajah mendapatkan pin lebih banyak. Hasil tersebut juga mencatat bahwa Pinterest memiliki 4,25 kali gambar tanpa wajah daripada gambar dengan wajah.

Gambar lain yang lebih banyak di-repin adalah gambar dengan gaya vertikal “portrait” dengan rasio aspek 2,3 hingga 4,5 daripada gambar dengan bentuk panjang dan lebar. Gambar dengan beberapa warna dominan lebih banyak di-repin 3,25 kali dibanding dengan gambar dengan satu warna.

Dan gambar dengan tingkat kejenuhan 50% di-repin empat  kali lebih banyak dibanding gambar dengan tingkat kejenuhan 100%, dan 10 kali lebih banyak dibanding dengan gambar yang sangat jenuh.

sumber : http://www.marketing.co.id

Pelajari Hal Yang Membuat Bisnis Stagnan



Sebagian besar orang memilih berbisnis karena beranggapan bahwa dengan demikian mereka lebih memiliki kebebasan mengatur waktu sendiri. Memang kebebasan sudah menjadi motto di antara para pemilik bisnis, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar merasa bebas. Alih-alih menjalankan bisnis, banyak dari mereka yang justru dikuasai oleh bisnisnya sendiri.


Mereka memiliki resep jitu untuk apa pun kecuali untuk kebebasan. Bisnis yang mereka miliki merupakan siklus yang sulit membuat mereka istirahat kecuali mereka bisa mengendalikannya.
Berikut adalah beberapa kesalahan terbesar yang dilakukan pengusaha:
Kesalahan pertama: Mengiyakan semuanya
Ketika Anda gagal mengatur batasan waktu. Anda rugi sendiri. Bedakanlan antara mengetahui peluang dengan membuang-buang waktu dan tenaga. Atasi masalah ini dengan penjadwalan waktu. Apakah itu untuk menyelesaikan proyek, memeriksa email atau mengelola bisnis. Ketika sebuah undangan datang dan tidak memiliki potensi besar pada bisnis, tolak dengan sopan. Menetapkan batas dapat memberikan kontrol secara keseluruhan dan dapat memiliki dampak yang dramatis pada produktivitas Anda.
Kesalahan kedua: Menghindari teknologi baru
Internet menawarkan banyak kesempatan bagi bisnis dari pada sebelumnya. Anda dapat kehilangan kesempatan besar jika tidak merangkul mereka. Setidaknya Anda harus memiliki sebuah situs web yang dioptimalkan. Pertimbangkan untuk menambahkan blog sebagai pelengkap, serta keterlibatan media sosial melalui Facebook, LinkedIn, Twitter dan lainnya.
Kesalahan ketiga: Melakukan semuanya sendiri
Para pengusaha cenderung ingin kendali penuh dari bisnisnya. Hal itu karena mereka berkeyakinan bahwa “Tidak ada yang lebih baik dari saya.” Padahal, dalam beberapa kasus itu merupakan sikap yang membuat bisnis jalan di tempat. Jika ingin mengembangkan bisnis, Anda harus mendelegasikan beberapa pekerjaan ke orang lain. Hal itu memungkinkan Anda untuk fokus pada apa yang akan dilakukan selanjutnya. Setelah menyerahkan beberapa pekerjaan ke orang lain, Anda benar-benar mulai menciptakan kebebasan dalam hidup.
Kesalahan keempat: Menanti hingga kondisi keuangan kuat
Perusahaan-perusahaan besar biasanya menginvestasikan minimal 10% dari pendapatan mereka ke dalam kegiatan pemasaran. Anda pun seharusnya begitu. Mulailah menyisihkan 10% dari keseluruhan pendapatan dan investasikan uang itu ke dalam strategi pemasaran untuk memperluas bisnis Anda.
Kesalahan kelima: Tidak mau belajar
Waktu berubah begitu cepat. Teknologi baru, pergeseran ekonomi, dan perubahan dalam cara keluarga menjalani kehidupan sehari – hari, memaksa bisnis untuk berubah.  Melanjutkan pendidikan dalam industri terkait sangatlah penting agar tetap kompetitif di dunia yang cepat berubah. Sisihkanlah waktu Anda untuk mengambil kelas, membaca buku, berpartisipasi dalam asosiasi perdagangan terkait serta membaca blog dan publikasi yang akan membantu mempertahankan keunggulan kompetitif.
Kesalahan keenam: Membayangkan liburan tahun depan
Tanda umum bisnis berkembang ialah ketika Anda berhenti memikirkan liburan. Jika bisnis ini berhenti saat si kecil libur sekolah, Anda sakit atau memiliki ide untuk pergi berlibur, maka sudah saatnya Anda mengambil beberapa perubahan besar. Mulailah dengan semua proses yang sedang berkembang dan mencari tahu bagaimana Anda dapat mendatangkan bantuan. Apa pun itu, jadikan prioritas utama guna merebut kembali kebebasan dan memetik hasil dari kerja keras Anda.
Tetap melakukan itu-itu saja
Segala upaya yang telah dilakukan dulu telah membuat Anda seperti sekarang ini. Tapi cara itu belum tentu membuat Anda berkembang lebih jauh lagi. Jika Anda menginginkan lebih banyak waktu, menghasilkan lebih banyak uang, dan terus mengembangkan bisnis, maka strategi bisnis Anda perlu bergeser.
Untuk berpindah dari satu tingkat ke tingkat berikutnya, tindakan yang dilakukan setiap bisnis akan berbeda. Hali ini bisa menyangkut tentang membangun kekuatan penjualan, mempekerjakan karyawan tambahan guna mendapatkan lebih banyak dukungan, meningkatkan kapasitas produksi, atau meluncurkan produk dan layanan baru. Intinya adalah perubahan sangatlah penting untuk berpindah dari satu tingkat ke tingkat berikutnya. Merangkul perubahan akan benar-benar menciptakan kebebasan bagi Anda.

sumber : http://www.marketing.co.id

Lejitkan Penjualan Via Social Media








Social Media adalah Channel baru dalam dunia marketing, di era baru ini Social media sudah menjadi senjata membangun Brand oleh Marketer untuk para Netizen khususnya di Indonesia. dengan jumlah pengakses Internet sebanyak 50 juta hal ini menjadi lahan promosi yang sangat menarik.

Banyak Brand yang masuk ke ranah Social Media tetapi belum secara maksimal memanfaatkan Channel ini, banyak terlihat brand yang masuk ke ranah Social media sekedar pelengkap program marketing saja atau bahkan karena coba-coba. mungkin hanya beberapa brand di Indonesia yang sudah sangat tepat dalam melakukan campaign di ranah Social Media.  mereka sangat fokus membangun brand di social media dengan spend budget yang besar untuk meraih konsumen di channel ini.



Maka ini adalah sebuah tantangan buat para brand khususnya marketer. Social media yang dinamis dan horizontal membuat pola marketing berubah. konsumen sudah dapat memilih brand yang baik untuk mereka. Konsumen juga sudah dapat memberikan komentar terhadap brand secara spontan dan dapat dilihat oleh khalayak. jadi hal yang sangat penting untuk Brand terjun ke channel social media dengan selalu update pasar, kreatif dan lebih manusiawi. dan point penting lagi dapat memenuhi keinginan konsumen dengan tepat.
Nah Tantangan sekarang adalah bagaimana meningkatkan sales di Social Media.  karena sifat Social Media adalah conversation secara horisontal maka agak sedikit sulit untuk dapat terlihat langsung bahwa program dan activation di ranah Social Media memberikan impact kepada sales sebuah brand.

Berikut ini cara jitu yang akan saya jabarkan di beberapa point antara lain sebagai berikut:

1. Social Media Meningkatkan Sales  SECARA TIDAK LANGSUNG

Social Media Meningkatkan sales secara tidak langsung adalah sesuatu kegiatan sebuah brand di social media tetapi hanya meningkatkan Brand awareness sebuah produk dan membangun percakapan positif tentang brand di social media sehingga point-point diatas dapat meningkatkan penjualan yang dilakukan di toko-toko atau showroom brand tersebut. adapun cara untuk meningkatkan sales secara tidak langsung adalah sebagai berikut:

1. Membuat activation di social media yang bertujuan untuk membangun brand awareness brand tersebut di social media. hal ini sudah terbukti dengan adanya brand minuman yang setelah melakukan activation di online sehingga penjualan produknya naik secara signifikan.

2. Menciptakan WOMM di social media yang bertujuan agar brand kita diperbincangkan oleh konsumen, diharapkan dengan perbincangan yang positif di social media maka diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian produk di toko karena impact dari WOMM adalah rekomendasi. karena beberapa data menyebutkan bahwa yang mempengaruhi pembelian terbesar adalah “rekomendasi teman” dan brand yang sukses dengan strategi ini adalah produk ice cream. sehingga penjualan meningkat pesat dari target yang di tentukan.

3. Menciptakan informasi produk yang lengkap dan menarik di social media. hal ini bertujuan dengan informasi lengkap dan menarik dapat menarik konsumen membeli produk yang di pamerkan. karena informasi yang lengkap dan menarik dapat menjadikan “Brand Switching” dengan terjadinya Brand switching maka secara tidak langsung konsumen yang akan membeli produk pesaing akan membeli produk kita karena merasa puas dengan informasi produk yang lengkap dan menarik

2. Meningkatkan sales di Social Media SECARA LANGSUNG

Meningkatkan sales di social media secara langsung adalah bagaimana kita membuat program di social media yang bertujuan meningkatkan sales secara nyata. dan akan terlihat dapaknya langsung dari program yang kita jalankan. adapun cara untuk meningkatkan sales secara langsung adalah sebagai berikut:

1. Program Shocking Deal:  Program ini adalah sebuah program yang dilakukan di media online dengan membuat program discount kepada konsumen di online tetapi dalam jangka pendek sehingga akan membuat penasaran konsumen. Key Performace Indikatornya adalah demand konsumen untuk meng order produk di program online ini. hal ini jelas akan meningkatkan sales secara langsung.

2. Membuat Toko Online: Jelas aktifitas ini meningkatkan Sales secara online karena konsumen dapat langsung melihat produk dan langsung memesan produk yang diinginkan. Syarat brand untuk membuat toko online ini harus dibangun dengan system yang detail dan mudah sehingga layanan kepada konsumen akan tetap terjaga. karena apabila system yang belum kuat akan menjadi bumerang terhadap brand itu sendiri.

3. Program Member Card online: ini adalah program yang dibuat untuk meningkatkan sales secara langsung melalui layanan Member card, konsumen yang membeli produk dengan menggunakan member card online dapat reward yang lebih dibanding dengan konsumen yang membeli secara langsung di toko retail. hal ini juga akan meningkatkan sales secara langsung. dalam program ini yang harus diperhatikan adalah kemudahan dalam memberlakukan system ini kepada konsumen.apabila program ini dapat berjalan baik makan program member card online ini dapat dilakukan dalam jangka panjang.

Demikian beberapa cara jitu meningkatkan sales di Social Media. Hal ini akan berjalan dengan baik apabila di handle secara serius oleh pihak yang berkepentingan. Persiapkan team yang benar-benar expert di bidang digital marketing sehingga program dapat berjalan dengan maximal dan dapat memberikan impact sales yang positif.

sumber : http://www.marketers.marketing.co.id