Sunday 27 January 2013

Narkoba Raffi Ahmad Dan Marketing

Dunia marketing memang sangat dekat dengan pekerjaan memahami kebutuhan pasien, ups, pasar maksud saya. 



Hari ini atensi saya lagi-lagi terusik dengan penggerebekan rumah artis kenamaan Raffi Ahmad atas sangkaan pesta narkoba dengan beberapa artis yang juga ikut dalam pesta tersebut dari berbagai media massa yang saya peroleh. Saya sempat berpikir, apakah masih kurang dengan materi yang sudah dengan susah payah mereka peroleh, harus ditambah lagi dengan barang yang namanya narkoba untuk memuaskan "want" yang selama ini kurang terpenuhi ? 

Saya tidak berbicara soal kronologi penggerebekan, tapi fokus saya adalah jagonya sang marketer narkoba menggaet pasar papan atas. Bagaimana sih kok bisa ? 

Kembali lagi kita membahas rahasia marketer sukses :

1. Kemampuan yang tidak boleh tidak dimiliki para marketer adalah memahami peluang / kebutuhan / keinginan pasar. Jeli melihat peluang adalah syarat mutlak marketer. Para marketer narkoba (yang kemudian saya singkat MN) adalah ahli dibidangnya. Pasar artis adalah pasar yang dinamis dengan gaya hidup dunia gemerlap, beban kerja ekstrim sebagai seorang artis, sehingga dengan kondisi seperti itu, psikis pasar ini sangat gampang untuk goyah dan biasanya membutuhkan suatu pelarian. Pelarian itulah oleh para MN merekayasa pasar ini untuk menaikkan omset produk narkoba. 

2. Teknik promosi yang below the line ala MN cukup memiliki proses. Di mulai dari pendekatan awal lewat mengikuti gaya hidup pasar ini, kemudian mempenetrasi pasar lewat promosi lewat mouth of marketing dibumbui dengan teknik komunikasi persuasif. Logikanya, karena produk yang dipasarkan adalah barang sangat terlarang, maka tentu tidak mungkin menggunakan promosi terang-terangan misal lewat brosur, billboard dan bahan promo eksplisit lainnya (wong edan kalau ada MN yang buat promosi terang-terangan) 

3. Membangun jaringan distribusi yang kuat dan tanpa diketahui oleh siapapun untuk memasok narkoba adalah kunci sukses bisnis ini. Konsumen narkoba adalah over demand mind. Artinya dengan kondisi apapun, konsumen akan "sangat memaksakan diri" untuk memenuhi kebutuhannya dengan barang haram itu, maka perlu jaringan distribusi yang sangat kuat dan diam-diam (stealth) 

Ke-3 hal sederhana di atas adalah keseharian para marketer produk apapun itu. Biar bagaimanapun, selama ada pasar, ada manusia yang lain memanfaatkan peluang pasar, selama itu pula lah bisnis berjalan dan para marketer yang menjadikan produk yang dihasilkan sampai ke tahap penikmatan produkoleh konsumen. 

Nah, dengan kasus ini, kebetulan juga saya sangat menjauhi barang haram narkoba, maka strategi untuk mematikan bisnis ini adalah menyerang pasar atau mematikan produsen narkoba itu sendiri. Propaganda anti narkoba tidaklah cukup seperti yang sering kita lihat melalui plang jalan anti narkoba dan mass media.

Jikalau bisa, justru dengan peluang pasar seperti ini, mungkin berbagai bisnis yang sifatnya jasa untuk menampung "pelarian" para artis ini seperti bisnis outbound, jasa terapi pijat, atau jasa dekat dengan Tuhan melalui ustad, pendeta dan para pemuka agama juga bakal laku melihat behaviour pasar artis seperti ini adalah mereka yang tak taat lagi dengan Tuhannya kali ya ? 

Makanya, bisnis tandingan narkoba yang berperan sebagai "good" juga harus gencar melakukan kegiatan marketing layaknya para MN dong :-)

Note:
Tulisan ini hanyalah opini marketing semata. Penulis mendukung 100% gerakan anti narkoba selamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran.









Thursday 24 January 2013

Proyeksi Pemasaran 2013

Salam semangat :)

Kesibukan dengan aktivitas kerja sempat membuat saya merindukan blog pribadi ini. Lama sudah tak dipermak, tak pula di isi kontent-nya. Tapi seperti jargon aktor Terminator Mr. Arnold Schwarzenegger katakan : " I'm Back."

Kembali kita ke topik resolusi marketing di tahun 2013. Bagi UKM ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan bagi Anda untuk keputusan marketing campaign yang akan Anda implementasikan di tahun 2013 ini dengan segenap dinamika perkembangan dunia digital dalam hal ini erat kaitannya dengan social media. Berikut kutipan yang saya ambil dari artikel marketing.co.id :

1: Tidak lebih statis, website yang membosankan 

Sebuah website statis yang hanya bercerita tentang Anda tidak lagi menjadi alat pemasaran yang berguna. Tidak seorang pun memiliki waktu untuk membaca tentang betapa hebatnya Anda jika mereka tidak tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk mereka.

Sebagai gantinya, ubahlah website Anda menjadi sebuah perangkat yang berguna untuk membantu prospek Anda memahami siapa diri Anda dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mereka sambil membuat lebih mudah bagi mereka untuk menghubungi Anda.

Untuk melakukan transformasi ini, tambahkan konten untuk rencana pemasaran Anda. Menciptakan kualitas konten yang relevan, menarik perhatian target pasar Anda dan posisi Anda sebagai ahli dalam industri Anda. Apakah Anda ingin menghasilkan konten atau tidak, Anda harus menemukan cara untuk membuat informasi yang membantu pelanggan Anda. Bagaimana Anda memberikan informasi ini akan bergantung pada audiens target Anda.  Anda hanya perlu membuatnya semudah mungkin bagi mereka ingin mengkonsumsi atau memperoleh konten Anda.

Dengan membantu memberikan konten, Anda:
  • Mendidik prospek anda
  • Menarik perhatian mereka
  • Mendapatkan rasa hormat dari mereka
  • Mendapatkan kepercayaan mereka
Ketika seseorang sudah tahu dan mereka ingin bekerja sama dengan perusahaan Anda, respon dengan cepat permintaan inbound mereka. Hal ini akan terus meningkatkan hubungan dengan mereka dan Anda memulainya dengan konten Anda.

2: Konten baru merupakan keharusan untuk kelangsungan hidup pemasaran online

Sebuah rencana konten dan kalender editorial akan membantu Anda membuat sebuah road map untuk apa konten Anda akan berkembang selama beberapa waktu. Apakah Anda merencanakan untuk 12 bulan atau beberapa minggu, membuat perencanaan ke depan akan membantu Anda untuk tidak membuang-buang waktu untuk mencoba mencari tahu dan memproduksi konten apa dan dengan media apa – teks, video atau audio. Anda mungkin ingin memeriksa kalender Editorial plugin WordPress untuk merencanakan posting Anda.

3: SEO merupakan tanggung jawab si pemilik bisnis kecil

Dengan adanya perubahan terhadap algoritma pencarian Google selama setahun terakhir ini, SEO gaya lama tak lagi berfungsi, dan pada kenyataannya masih banyak teknik SEO lama yang di pakai yang justru bisa mematikan visibilitas Anda.

Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah sedikit mempelajari tentang SEO, apa yang berfungsi dan mana yang tidak. Dengan begitu, Anda dapat menentukan apakah harus merekrut sebuah perusahaan pemasaran lokal terpercaya untuk membantu Anda atau melakukannya sendiri.

Mulailah dengan on-page SEO untuk website WordPress Anda. Menginstal plugin yang disebut WordPress SEO dan meluangkan beberapa waktu untuk mempelajari bagaimana menggunakannya. Plugin ini akan membantu Anda berjalan melalui proses SEO untuk setiap halaman atau memposting di website Anda.

4: Dukungan pengunjung seluler

Handphone adalah cara orang menggunakan Internet sekarang. Pastikan website Anda mendukung akses mobile juga sehingga Anda tidak kehilangan peluang ini.

Kebanyakan bisnis kecil kesulitan untuk memiliki dua situs web browser dan situs web mobile yang dirancang dan dikembangkan. Jika Anda ingin melakukan pengalihan website Anda ke tema responsif, maka Anda mampu mendukung semua perangkat dengan mudah.

Desain web responsif menanggapi ukuran dari perangkat yang sedang digunakan. Ada banyak tema WordPress responsive gratis maupun yang premium yang tersedia.

Meskipun tema responsif mungkin bukan pilihan yang tepat untuk semua situs web, keuntungan dari desain tema responsif lebih besar daripada negatifnya. Oleh karena itu, kemungkinan besar ini akan menjadi solusi yang paling populer bagi bisnis kecil untuk dukungan mobile.

5: pemasaran Email belum mati

Apakah Anda mengembangkan daftar opt-in email untuk bisnis Anda? Pemasaran email melengkapi keberadaan online Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk menjangkau orang-orang yang telah menunjukan ketertarikan mereka pada Anda.

Buatlah bagian dari rencana konten Anda untuk menciptakan produk yang berharga seperti alat ebook, whitepaper, atau yang berguna lainnya. Berikan secara gratis ketika mereka mendaftar untuk daftar email Anda.

 Kemudian mengembangkan strategi konten yang berlanjut hingga Anda dapat membantu permasalahan yang mereka hadapi. Hal ini akan terus mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan menarik perhatian mereka yang tertarik dengan bisnis Anda.

6: Kehadiran optimasi Web adalah masa depan

Adanya pengoptimalan web akan membantu Anda secara konsisten meningkatkan jejak digital bagi bisnis Anda dan memperluas kehadiran Anda ke situs media sosial yang tepat:
  • Menciptakan visibilitas lebih untuk merek anda
  • Memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan orang-orang online selain Offline
Menarik perhatian klien ideal Anda melalui informasi yang berguna dan alat-alat yang membantu mereka memecahkan masalah tertentu. Tinjau terus keberadaan Anda di situs media sosial untuk memastikan apakah Anda perlu memusatkan sedikit perhatian atau memperluas kehadiran Anda ke platform lainnya.

Situs baru seperti Pinterest, menawarkan bisnis secara visual dengan cara mudah untuk berbagi pekerjaan mereka melalui akun bisnis Pinterest.

Dapatkah pelanggan menemukan bisnis online Anda di masa depan?

Evaluasilah bisnis Anda berdasarkan pada enam tren pemasaran bisnis kecil ini untuk memastikan apakah Anda harus melakukan sesuatu yang berbeda secara drastis.

Jika Anda terjebak dalam kebiasaan pemasaran online dengan satu Website, tidak mendukung mobile, atau tidak ada konten baru untuk membantu prospek Anda memecahkan masalah, maka sudah saatnya bagi Anda untuk mengambil kendali.

Infographic ini akan membantu Anda menentukan strategi pemasaran UKM ke depan.


Semoga bermanfaat :)




Friday 11 January 2013

Ibu
(Sebuah catatan yang diulang)


Saya ingat benar 20 tahun yang lalu itu, saat tengah malam di Rumah Sakit M Djamil Padang, kamar Unit Gawat Darurat. Jarum jam begerak cepat seakan tidak mau bersabar dan memperlambat jalannya. Saya dan kakak saya Reiny serta beberapa sepupu, diantaranya Da Andri (Alfi Ziandri), Muzni Zein dan beberapa teman teman mereka memopong tubuh Ibu yang sudah lemah dari bak belakang mobil pick up Da Zein ke tempat tidur rumah sakit. Hanya beberapa Ko As (Dokter Muda) yang masih duduk duduk di kursi bagian penerimaan pasien serta perawat senior yang mengobrol sesama mereka. UGD malam itu sedang sepi, tidak ada pasien, satu satunya yang datang pukul sebelas malam itu adalah IBU saya. Pasien yang jam dua siangnya meminta pulang karena tidak mau dirawat.

Perawat muda langsung memasangkan selang oksigen ke hidung Ibu, yang lainnya juga memasangkan alat mengukur tekanan darah. Saya, Reni dan Uda Andri tidak menjauh dari ruang meski seorang Ko As meminta kami keluar dari ruangan dan mempercayaan penanganan ibu kepada mereka. Malam itu, saya tidak berpikir bahwa inilah kisah terakhir Ibu di rumah sakit M Djamil setelah beberapa kali sempat dirawat disana. Tidak ada di kepala saya sedikitpun pikiran bahwa kali ini kami akan pulang ke rumah membawa jenazah orang yang sangat kami sayangi, TIDAK, Ibu bagi kami kami adalah nyawa sekaligus masa depan. Kami tidak memiliki ayah.

Saya berdoa kepada Tuhan dan meyakinkan diri bahwa Ibu tidak terkena sakit jantung, tidak ada riwayat medis Ibu bahwa ia menderita jantung. Yang kami ketahui dan tercatat, Ibu menderita sakit kuning (hepatitis) dan sempat dua kali dirawat di RSUP M Djamil. Tapi begitu melihat Ko As dan seorang dokter memasang alat alat perekam jantung ditubuh Ibu, saya langsung gemetaran. Saya berusaha sekuat tenaga meyakinkan diri, Ibu saya tidak akan mengalami apa apa dan kami akan segera pulang.

Tapi waktu begitu keras untuk dilawan, Seorang Dokter spesialis yang biasa merawat Ibu Dr. Sayan Wongso (Alm) memerintahkan Ibu untuk diopname dan memberikan secarik resep. Resep itu segera kami bawa ke apotek Pelengkap (Apotek Resmi RSUP). Bersama Da Andri, Saya dan Reny serta Uni Baidah berjalan ke Apotek untuk menebus obat. Namun disini kesabaran dan mental kami diuji oleh petugas apotek. Harga Obat waktu itu senilai tiga puluh ribu rupiah dan malangnya tidak satupun diantara kami yang mempunyai uang sebesar itu. Da Zein yang dari tadi menunggu datang dan bertanya, kenapa lama sekali obat ditebus.

Kami lalu menjelaskan dan Da Zein kemudian mendatangi petugas jaga apotek bahwa ia bersedia menitipkan SIM dan KTPnya sampai besok pagi. Tapi petugas apotek kurang ajar itu dengan enteng menjawab, "Kami tidak memerlukan KTP apalagi SIM, kalau mau obatnya diambil tinggalkan perhiasan emas salah satu dari kalian," Situasi panik itu benar benar dimanfaatkan oleh petugas rumah sakit atas nama peraturan. Sesaat setelah itu, Da Zein langsung melampiaskan kemarahan dengan menarik kerah baju dan mencekik leher petugas, sambil membanting kunci mobilnya ke wajah si sialan itu. Akhirnya obat dapat kami ambil dengan jaminan KTP.

Selesai ???, tentu saja tidak, kami ketinggalan, Ibu sudah dipindah dari UGD ke Bangsal Penyakit Dalam, dan seperti yang saya takutkan, Ibu ditempatkan di Bangsal Isolasi (Ruang Rawat Khusus). Ketakutan saya menjadi kian nyata ketika beberapa alat medis dipasang dan Ibu tidak lagi bergerak. Dokter Sayan menghampiri saya dan meminta untuk terus mengajak Ibu berbicara dan membacakan Ummul Qur'an.

Saya memegang tangan Ibu, Dingin, kaku dan tidak merespon. Saat meminta Ibu membaca Syahadat, Ibu melakukannya - Dan - semua berakhir.

Satu tarikan nafas dalam, Ibu pergi meninggalkan kami semua. Pukul 02.10. Saya ingat betul kejadian itu. Saya tidak lagi memiliki Ibu. Ibu yang selalu saya cari ke rumah Kak Evi, saat sampai dirumah saya tidak menemukan sosoknya, Ibu yang selalu saya panggil saat saya tidak melihatnya ada di dalam kamar atau di
dalam ruang-ruang rumah kami. Ibu yang selalu saya inginkan hadir bahkan saat seperti keadaan saya sekarang ini.

Tidak ada air mata, mungkin sudah demikian adanya waktu itu, yang saya tahu, Dokter Sayan memegang bahu saya dan mengucapkan kalimat, "Sabar ya, bacakan Al Fatihah untuk Ibu,". Ya, saya membacakan Al

Fatihah, Ayat Kursi lalu kembali terdiam, bahkan saat kain panjang yang dipakai untuk menutup wajah ibu ditarikpun saya masih terdiam tak bersuara.

Pelan dari mendengar Reni menangis, Ia dipegang Da Andri yang juga ikut menangis. Da Zen mengurus semua. Saya blank, berjalan tak tentu arah, kesana kemari tapi tidak tau apa yang harus saya lakukan. Duduk tidak mau, berjalan kuat kamana saja. Itulah kami malam itu. 28 Agustus 1992. Sesampai di rumah, orang pertama yang Saya kasi tau Ibu meninggal adalah Ibuk (Ibunya Kak Evi Triana) dan Ayah serta Ima. Dua orang yang sangat dekat dengan kami. Bahkan saat kursi kursi di dalam rumah dikeluarkan untuk menempatkan jenazah diruang tengahpun, saya masih terus berjalan ke rumah Mamak di komplek GOR, lalu ke Pasar Raya memberi tau teman teman Ibu tentang kepergiannya. Barulah jam 8 pagi sesampai dirumah, temen temen sekelas saya lihat memenuhi rumah saya, ada Asrul yang menyampaikan berita ini ke sekolah. Saya masuk ke dalam memandangi Ibu yang tertidur pulas. Lalu Riky, dan Ayang.

Sesuai dengan pesan dari nenek kami, agar jenazah Ibu dibawa ke kampung, siangnya sehabis shalat Jum'at, Ibu dimakamkan di samping makam Abak. Saya - masih saja terdiam, tidak banyak bersuara. Ini nyata, tapi bagi saya ini tidak berasa sama sekali. Saya benar benar blank dan tidak tau harus bagaimana. Situasi berubah saat satu persatu tanah kuburan diturunkan, tangis saya keluar juga. Saya sadar ini benar benar nyata adanya. Mulai hari itu, tidak akan ada lagi sosok Ibu dalam hidup saya.

Bertahun-tahun berlalu, hingga hari ini tepat 20 tahun, saya selalu menginginkan Ibu kembali, merindukan Ibu yang (sungguh) tidak lama saya rasakan kasih sayangnya. Pernah suatu kali, di akun FB ini juga, saya menulis sangat ingin berada dalam pelukan Ibu, menangis, mengadukan semua keluh dan kesah serta marah, dan meminta Ibu memberikan kalimatnya.

Sungguh saya merindukan Ibu saya. Perempuan kuat, tegar dan perkasa yang pernah saya kenal. Semoga Allah mengampuni kesalahannya dan ditempatkan disisiNya. Perempuan terbaik yang setiap hari, setiap namanya melintas dipikiran saya, dalam setiap Shalat Subuh dan malam menjelang tidur saya kirimkan Ummul Qur'an kepadanya. Semoga nanti kita berkumpul kembali ya Bu.

Tulisan ini saya tulis sambil menitikkan airmata. Airmata anak lelaki yang kehilangan ibunya.

Tjikini, Agustus 2012
Boby Lukman
Tahun Baru, Postingan Baru, Lay Out Baru, Backsound Baru.

Sudah lama nggak ngeblog, sibuk berkicau di Twitter sebagai Sekjend Gank #Tancho yang mendukung pencalonan Kakanda NM dan Bijinda SB sebagai Capres dan Cawapres RI MATIGAYA 2014... 


Salam #Tancho...

Thursday 10 January 2013