Wednesday 16 March 2011

Akhir dari Peradaban


Gempa dahsyat yang mengguncang Jepang beberapa hari yang lalu dengan kekuatam 9 SR dan menimbulkan tsunami mengguncangkan dunia. Bahkan, gempa tersebut merupakan gempa terbesar abad ini mengalahkan gempa Aceh yang menewaskan 100.000 orang. Gempatersebut selain meruntuhkan bangunan-bangunan di negera Akihito tersebut juga merusak system pendingin nuklir di Fukushima dan Daichi. Sampai saat ini, pemerintah jepang sedang sibuk mencari cara untuk mendinginkan reactor nuklir tersebut. Radiasi yang ditimbulkan, membuat Naoto Kan, memberlakukan darurat nuklir di Jepang. Radiasi yang mengancam penduduk sekitar sangat membahayakan kelangsungan penduduk sekitar.

Masih ingat dalam ingatan kita ketika bulan April 1986, reactor nuklir di Chernobyl, beberapa kilometer dari ibukota Ukraina, Kiev meledak sampai 1400 meter ke udara, sedangkan dampak radiasi yang ditimbulkan sangat masif, sekitar 300 km dampak radiasi masih dapat dirasakan. Ledakan nuklir Chernobyl di kiev bahkan memiliki daya ledak 200 kali Bom Atom Nagasaki Hiroshima tahun 1945. Sampai saat ini, tidak ada tumbuhan bahkan hewan renik yang hidup didaerah tersebut. Kalaupun ada yang hidup, bentuk fisiknya mengalami mutasin genetic. Korban radiasi nuklir tersebut ada yang mengalami kanker sekitar setahun kemudian. Anak-anak yang dilahirkan mengalami teratogenik sehingga lahir cacat.

Tragedy yang sungguh mengerikan dan mengancam sejarah peradaban umat manusia di bumi. Bisa dibayangkan jika nuklir tsersebut meledak, bukan tidak mungkin efeknya bisa dirasakan hingga jarak ribuan kilometer. Hancurnya peradaban dan mutasi genetic yang terjadi dapat menyebabkan perubahan struktur manusia. Mungkin ini yang dikatakan dalam teori sejarah, bahwa sejarah dapat terulang seperti sebuah spiral yang alurnya memiliki kesamaan namun susunannya berbeda.

Sejarah umat manusia yang diawali dari ketiadaan hingga mencapai ada merupakan contoh riil dari proses dekonstruksi peradaban manusia. Jika kita lihat bahwasanya meteor raksasa pernah menghantam bumi dan menghancurkan isi bumi hingga membunuh peradaban dinosaurus. Hal yang sama yang terjadi pada saat ini, ketika teknologi semakin canggih dengan nuklir sebagai media propaganda. Atas nama peradaban, efek patologis ini mengancam nyawa umat manusia. Sepertinya, apa yang dicita-citakan Francois Bacon dengan Knowledge to Power, impian membangun Negara dengan teknologi canggih mendekati kenyataan. Namun yang menjadi tumbal adalah kemanusiaan. Sepertinya inilah tanda-tanda akhir dari peradaban..
Wallahualam..

Tuesday 15 March 2011

soosiolgi politik kuliah ke-3

EASTON DAN DENNIS MENGUTAKAN 4 TAHAP DALAM SOSIALISASI POLITIK DIRI ANAK-ANAK

1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu (orang tua, pres dan polisi)
2. perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3. pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal seperti kongres MA dan pemilu
4. perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasiakan dengan institusi


ROBERT LANE yang mensugestikan tiga kepercayaan politikyang dapat diletakan melalui keluarga

1. dengan indroktinasi terbuka (overt)dan indoktrinasi tertutup (covert)
2. dengan menempatkan anak pada konteks social khusus
3. dengan jalan membentuk kepribadian anak


G. SOSIALISASI POLITIK ORANG REMAJA
Sosialisasi politik masa remaja dilakukan melalui persahabatan dan perkenalan , diteruskan dan diperbaharui lewat media kesenggangan waktu dan media massa.
Jadi memperkokoh sosialisasi sebelumnya kependahan dari desa kekota, pengalaman menganggur, keanggotaan organisasi sukarela, penyerapan opini media massa dapat dirusak, diperkokoh atau diubah oleh pengalaman

H. SOSIALISASI POLITIK ORANG DEWASA
Pengetahuan nilai-nilai dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang selama masa kanak-kanak dan remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman dalam kehidupan semasa dewasa semua itu dapat diperkokoh dirusak atau diubah oleh pengalaman. Maka mensugestikan kebaikannya adalah sama dengan mengemukakan tingkah laku politik yang statis.
Dengan semakin bertambah usia memperkuat sosialisasi masa muda dan kaitannya dengan perubahan tingkah laku politik

I. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT TOTALITER
Dengan jalan membentuk kembali secara radikal ajaran organisasi dan pendidikan anak-anak muda Negara totaliter berusaha untuk mengontrol semua aspek dari masyarakatnya, ideology Negara menjadi basis resmi bagi semua tindakan dan aktivitas. Maka pikiran dan jiwa manusia itu harus direbut dituntun dan dikekang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dari Negara lewat wahana dari ideologinya.
Tiap Negara berusaha untuk mensosialisasikan para anggota masyarakatnya sampai derajat-derajat yang berbeda dengan jalan mengontrol informasinya. Dalam Masyarakat totaliter pengontrolan meliputi segala-galanya.
Contoh pola pengasuhan anak oleh generasi tua rusia

1. tradisi, terutama agama namun juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
2. prestasi, ketekunan, pencapaian ganjaran-ganjaran materiil, mobilitas social pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
3. pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
4. penyesuaian diri, bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, keamanan dan ketentraman


J. SOSIALISASI MASYARAKAT PRIMITIF
Pentingnya tradisi penekanan terhadap tekhnik-tekhnik sosialisasinya sebagai hal ritual inisiasi dan penekanan yang berulang-ulang dari hirarki dan status yang kita dapat dalam Masyarakat-masyarakat primitive

K. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT BERKEMBANG
Hubungan hal lama dengan yang baru jelas terlihat dimasyarakat berkembang. Sebagai koloni jajahan kekuatan koloni memperkenalkan lembaga-lembaga politik, barat birokrasi, kebudayaan dan pendidikan, manifestasi dari bermacam-macam Masyarakat barat tetap ada dan utuh membentuk wahana-wahana modernisasi dalam Masyarakat. masa kemerdekaan bergelut dengan nilai-nilai tradisional sehingga pasca kemerdekaan menjadi campuran yang melekat kuat. Campuran yang komplek dari hal-hal tradisional dan modern
Proses tradisional dari sosialisasi terus menerus membentuk orientasi dan pola-pola tingkah laku mayoritas rakyatnya sedangkan para peminpin pllitik selalu berusaha menghancurkannya yang dianggap sebagai suatu rintangan bagi kemajuan sehingga sosialisasi terpotong-potong karena Masyarakat yang transisi modern dan tradisional.
LE VINE Mengemukakan 3 faktor penting dalam sosialisasi Masyarakat berkembang

1. pertumbuhan penduduk dinegara berkembang dapat melaui kapasitas mereka untuk memodernisir keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan
2. sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional anatara jenis-jenis kelamin (gender) sehingga kaum perempuan lebih erat terikat. Peran ibu memegang peran penting dalam sosialisasi
3. pengaruh urbanisasi sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbuhkan nilai-nilai tradisional
0 komentar |
undefined
undefined
sosiologi politik
SMI
Apa itu Sosiologi Politik?
Diposkan oleh Siti Rusliani Selasa, 01 Maret 2011 di 11:32
Pengertian

Sosiologi dicuatkan oleh COMTE dan HEBERT SPENCER (1820-1903)
Masyarakat sebagai unit dasar dari analisa sosiologi, sedangkan macam-macam pelembagaan (keluarga, lembaga politik, ekonomi, keagamaan) dan interelasi antara lembaga-lembaga merupakan sub unit dari analisa.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam grjala sosial (ekonomi, kwluarga dan gejala moral).

Menurut Aristoteles, Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujugkan kebaikan bersama.

Jadi Sosiologi Politik adalah upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam hubungan yang selalu berubah antara sosial dan poltik.

Bidang sosiologi politik meliputi:
1. Masalah politik dalam nasyarakat
2. Struktur sosial dan struktur politik
3. Antara tngkah laku sosial dan tingkah laku politik

Sehingga sosiologi politik adalah ilmu yang mempelajari mata rantai anatara politik dan masyarakat, sebagai jembatan teoritis dan metodologis antara sosiologi dan ilmu politik (hybrid interdisipliner) - Satori.

4 Skema Sosiologi Politik:
1. Sosialisasi Politik
2. Partisipasi Politik
3. Penerimaan / pengrekrutan politik
4. Kominikasi Politik

Pendekatan Sosiologi Politik antara lain:

1. Pendekatan Historis (Karl Mark dan Max Weber)
Peristiwa masa silam penting dalam menyajikan suatu persfektif yang diperlukan.

2. Pendekatan Komparatif (Ostrogorski dan Michel)
Studi mengenai gejala-gejala politik dari suatu madyarakat tertentu. digunakan atau dipelajari untuk menyoroti fenomena yang sama atau fenomena yang kontra dari madyarakat lainnya.

3. Pendekatan Institusional
Menkonsentrasikan diri pada faktor-faktor konstitusional dam legalistik.

4. Pendekatan Behavioral
menekannkan individu sebagai unit dasar dari analisa dan dirasanya perlu memisahkan fakta dengan nilai-nilai serta perlunya membuat generalisasi yang sudah diverifikasi
0 komentar |

Tuesday 8 March 2011

Sosiologi Politik

Kuliah ke 2
A. SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi poitik adalah suatu proses bagaimana memperkenalkan system politik pada seseorang dan bagaimana orang tesebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala politik. Sosialisasi politik juga dapat diartikan sebagaiproses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali system politik yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.

B. PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi politik sangat penting sebagai suatu proses dengan mana individu-individu sampai pada kadar yang berbeda bisa terlibat dalam satu system politik
Sosialisasi politik konsep kunci sosiologi politik karena:

1. ketiga konsep lain (partisipasi, pengrekrutan,komunikasi)erat kaitannya dengan sosialisasi politik . partisipasi dan pengrekrutan merupakan variable-variabel dependen yang parsial dari sosialisasi dan komunikasi karena keduanya menyajikan elemen dinamis dalam sosialisasi
2. sosialisasi politik memperlihatkan interaksi dan interdependensi perilaku social dan perilaku politik

Segi penting sosialisasi

1. pola-pola aksi karena sosialisasi merupakan hasil belajar dari pengalaman
2. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu
3. sosialisasi berlanjut sepanjang kehidupan
4. pra kondisi yang diperlukan bagi aktivitas social memberikan penjelasan bagi tingkah laku social


C.HUBUNGAN SOSIALISASI DENGAN PERUBAHAN SOSIAL
Kaum fungsionalis menamakannya sebagai pemeliharaan system.
Pendapatnya: sosialisasi itu adalah bagaimana suatu system dapat terus bertahan dalam satu waktu tertentu.
System jika mau terus bertahan menuntut agar fungsi-fungsi tertentu harus dipenuhi dengan jalan melaksanakan peranan-peranan tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok, dan prestasi dari peranan ini tidak bisa diasumsikan melainkan harus dipelajari
JADI: Masyarakat yang mampu melestarikan diri dengan jalan mengajar anggota-anggota barunya mengenai nilai-nilai dan cara-cara bertingkah laku

D. TIGA MEKANISME AGEN MENTRANSMISIKAN DARI SOSIALISASI POLITIK
1. Imitasi (peniruan)
2. instruksi (peristiwa penjelasan diri)(tingkah laku politik)
3. motivasi (by trial and error)
Ketiga mekanisme diatas oleh ROBERT LE VINE disebut sebagai sosialisasi masa kanak-kanak.

E. WATAK POLITIK (TIPE KEPRIBADIAN)YANG BERLANDASKAN PADA GEJALA-GEJALA PSIKOLOGIS (ERICH FROMM)
1. TIPE SATU AUTOMATOM
Seseorang yang kehilangan rasa indivualitasnya disebabkan oleh proses penyesuaian terhadap nilai-nilai umum
2. AGITATOR POLITIK
Seseorang yang mahir dikontrak pribadi dan terampil dalam usaha membangkitkan emosi-emosi politik
3.ADMINISTRATOR POLITIK
Terampil mahir dalam memanipilasikanorganisasi-organisasi dan situasi-situasi
4. TEORITIS POLITIK
Terampil dan mahir dalam memanipulasi ide-ide
5.BIROKRAT
Yang terlalu menekannkan peraturan-peraturan formal dan organisasi dan merealisasikannya terhadap situasi menurut kebiasaan tertentu


F.KEPRIBADIAN DEMOKRATIS
1. MENURUT INKELES
a. menerima orang lain
b. terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru
c. bertanggung Jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan
d. toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
e. emosi-emosinya terkontrol
2.MENURUT LASWELL
a. sikap yang hangat terhadap orang lain
b. menerima nilai-nilai bersama orang lain
c. memiliki sederetan luas mengenai nilai-nilai
d. menaruh kepercayaan terhadap lingkungannya
e. memiliki kebebasan yang relative sifatnya terhadap kecemasan
PENDEKATAN TERHADAP DUA DIMENSI TERHADAP MASALAH KEPRIBADIAN POLITIK DENGAN MENGGUNAKAN SKALA SIKAP (H.J.EYSENCK)
1. Sindrom Konservatisme radikalisme (R-FAKTOR)
Menjelaskan diri sendiri hany terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu-individu menganut pandangan-pandangan radikal atau konservatif
2. Sindrom Kecenderungan Kasar kecenderungan lembut (T-faktor)
Kecenderungan lembut
- rasionalistis (berpegang pada prinsif)
- intelektualistis
- idealistis
- optimistis
- religius
- bersadarkan kemauan bebas
- monistis
- dogmatis
kecenderungan kasar
- empiristis (berpegang pada fakta)
- sensasionalitas
- materialistis
- pesimistis
- irreligious
- fatalistis
- pluralistis
- skeptis
EASTON DAN DENNIS MENGUTAKAN 4 TAHAP DALAM SOSIALISASI POLITIK DIRI ANAK-ANAK

1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu (orang tua, pres dan polisi)
2. perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3. pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal seperti kongres MA dan pemilu
4. perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasiakan dengan institusi


ROBERT LANE yang mensugestikan tiga kepercayaan politikyang dapat diletakan melalui keluarga

1. dengan indroktinasi terbuka (overt)dan indoktrinasi tertutup (covert)
2. dengan menempatkan anak pada konteks social khusus
3. dengan jalan membentuk kepribadian anak


G. SOSIALISASI POLITIK ORANG REMAJA
Sosialisasi politik masa remaja dilakukan melalui persahabatan dan perkenalan , diteruskan dan diperbaharui lewat media kesenggangan waktu dan media massa.
Jadi memperkokoh sosialisasi sebelumnya kependahan dari desa kekota, pengalaman menganggur, keanggotaan organisasi sukarela, penyerapan opini media massa dapat dirusak, diperkokoh atau diubah oleh pengalaman

H. SOSIALISASI POLITIK ORANG DEWASA
Pengetahuan nilai-nilai dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang selama masa kanak-kanak dan remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman dalam kehidupan semasa dewasa semua itu dapat diperkokoh dirusak atau diubah oleh pengalaman. Maka mensugestikan kebaikannya adalah sama dengan mengemukakan tingkah laku politik yang statis.
Dengan semakin bertambah usia memperkuat sosialisasi masa muda dan kaitannya dengan perubahan tingkah laku politik

I. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT TOTALITER
Dengan jalan membentuk kembali secara radikal ajaran organisasi dan pendidikan anak-anak muda Negara totaliter berusaha untuk mengontrol semua aspek dari masyarakatnya, ideology Negara menjadi basis resmi bagi semua tindakan dan aktivitas. Maka pikiran dan jiwa manusia itu harus direbut dituntun dan dikekang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dari Negara lewat wahana dari ideologinya.
Tiap Negara berusaha untuk mensosialisasikan para anggota masyarakatnya sampai derajat-derajat yang berbeda dengan jalan mengontrol informasinya. Dalam Masyarakat totaliter pengontrolan meliputi segala-galanya.
Contoh pola pengasuhan anak oleh generasi tua rusia

1. tradisi, terutama agama namun juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
2. prestasi, ketekunan, pencapaian ganjaran-ganjaran materiil, mobilitas social pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
3. pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
4. penyesuaian diri, bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, keamanan dan ketentraman


J. SOSIALISASI MASYARAKAT PRIMITIF
Pentingnya tradisi penekanan terhadap tekhnik-tekhnik sosialisasinya sebagai hal ritual inisiasi dan penekanan yang berulang-ulang dari hirarki dan status yang kita dapat dalam Masyarakat-masyarakat primitive

K. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT BERKEMBANG
Hubungan hal lama dengan yang baru jelas terlihat dimasyarakat berkembang. Sebagai koloni jajahan kekuatan koloni memperkenalkan lembaga-lembaga politik, barat birokrasi, kebudayaan dan pendidikan, manifestasi dari bermacam-macam Masyarakat barat tetap ada dan utuh membentuk wahana-wahana modernisasi dalam Masyarakat. masa kemerdekaan bergelut dengan nilai-nilai tradisional sehingga pasca kemerdekaan menjadi campuran yang melekat kuat. Campuran yang komplek dari hal-hal tradisional dan modern
Proses tradisional dari sosialisasi terus menerus membentuk orientasi dan pola-pola tingkah laku mayoritas rakyatnya sedangkan para peminpin pllitik selalu berusaha menghancurkannya yang dianggap sebagai suatu rintangan bagi kemajuan sehingga sosialisasi terpotong-potong karena Masyarakat yang transisi modern dan tradisional.
LE VINE Mengemukakan 3 faktor penting dalam sosialisasi Masyarakat berkembang

1. pertumbuhan penduduk dinegara berkembang dapat melaui kapasitas mereka untuk memodernisir keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan
2. sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional anatara jenis-jenis kelamin (gender) sehingga kaum perempuan lebih erat terikat. Peran ibu memegang peran penting dalam sosialisasi
3. pengaruh urbanisasi sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbuhkan nilai-nilai tradisional