Wednesday 25 August 2010

Surat untuk Gadis Kecilku

Ra, Allah tidak pernah tidur nak, Ia selalu terbangun, tidak pernah mengantuk seperti kita, Ia selalu melihat, memperhatikan dan mendengar apa yang kita lakukan, dan kita katakan. Bahkan Allah mendengar doa doa dalam hati kita sayangku.

Doamu Nak, agar kita bisa berlebaran, menikmati Idul Fitri bersama adalah doa paling indah yang pernah aku dengar meski berantara sinyal kemajuan zaman. Gadis kecilku yang cantik, Insya Allah kita akan berlebaran nak, ke Masjid, berfoto bersama, main ke rumah nenek, aki, dan tentu saja kita akan berlarian di jalan menuju sawah yang biasa kita jadikan lokasi pemotretan. Ha a, anak kecil sepertimu pastilah bahagia sekali. Namun lebaran bukan baju baru sayang, bukan kue kue enak atau kemewahan, dan bukan pula pesta pora seolah lepas dari penjara waktu 30 hari.

Lebaran adalah doa doa kepada Yang Maha Kuasa agar kita diberi kembali kesematan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan dan tahun berikutnya. Sayangku, ingin rasanya mengendongmu saat ini, mendengar ceritamu tentang ikan, kucing dan apa saja yang ingin kau ceritakan. Ingin juga rasanya menikmati gaya centilmu di depan kameraku dan tertawa lepas ketika melihat hal yang kau anggap lucu. Duniamu memang indah Nak. O ya, maafkan aku, aku pernah berkata pada bundamu, agar kau tidak menjadi besar dan bertambah umur, seusia sekarang saja, karena belum puasa rasanya melihatmu dengan gaya seperti ini. Tapi itu hanya bercanda gadis kecil, dan Tuhanpun pasti tertawa mendengarnya.

Ra, kamu masih ingat Nak ?, saat memberikan uang kepada kakek tua di depan Jam Gadang itu, atau saat keningmu berkerut melihat anak sebayamu digendong ibunya yang menadahkan tangan saat kita berhenti di lampu merah. Mereka juga bagian dari kita sayang cantik...Jadi berlebaranlah dengan sederhana seperti Muhammad SAW ajarkan kepada Fatimah Azzahra.

Sabtu ini Insya Allah kita akan bertemu lagi, berdoalah semua akan berjalan baik, kita akan main bersama, bersepeda, berfoto, melihat ikan di kolam, dan ritual lain yang biasa kita lakukan saat bersama. Anakku, jangan nakal, jangan bandel karena anak nakal dan bandel tidak masuk SORGA.

Okeh...
Peluk cium untukmu gadis kecil..
Love u...
Kenapa...?

Sayang, hari hariku menjadi asing sekarang. tak ada lagi cerita tentang cinta, airmata, rindu dan kehidupan. yang terjadi adalah istirahat yang dipaksakan. kenapa kita harus dipisahkan, dan kenapa kita harus menerima takdir ini, dan kenapa kita kenapa dipertemukan, kenapa? kenapa? kenapa?...
Sayangku, Izinkan aku Menulis

Izinkan aku menuliskan kisah ini, sebuah kisah yang pernah terjadi antara kita, sebuah kisah sedih yang memang seharusnya kita alami dan begitu juga harus kita akhiri. Kalimat pertama, izinkan aku meminta maaf padamu, padanya dan pada mereka. Untuk semua yang terjadi, telah terjadi dan mungkin akan terjadi karena kesalahan ini.

Sayangku, izinkan aku menuliskan kisah ini, hanya kali ini, dan untuk hari ini saja, besok bukan waktu yang tepat, apalagi lusa, atau kemudian hari. Luka begitu lebar untuk kututupi, darahnya begitu deras mengalir yang tak sanggup ku hentikan. Kita tentu tidak mau mati sia sia bukan.

Hanya sebuah kisah pendek, tidak panjang dan tidak akan menghabiskan lembar lembar sejarah hidupmu. Hanya tentang aku, kau dan dia. Kisah kita. Kisah tentang sepi, perih dan juga (mungkin) tawa bahagia. Entahlah...

Demikianlah sayangku, aku tak sanggup lagi menulis, simpan surat ini baik baik, jangan kau beritahu mereka, cukup kita yang tahu. Salam sayang selalu untukmu...


Aku...
Begini Saja
Ini tentang cinta sayangku, Sesuatu yang indah dan takkan mampu kau terjemahkan dengan lidahmu yang hanya biasa biasa saja... Jangan pula kau tanya kenapa aku mencinta, karna makna telah tertera di hati kita tanpa perlu kau minta...
Kau masih saja memaksa, sementara aku telah menuntaskan semua pencarian jejak aksara untuk merangkai kata yang pantas, sudahlah...
Begini saja, seperti kataku, pejamkan matamu, sebut namaku sesaat, kau pasti akan temukan jawabannya tanpa perlu memaksa lelaki ini...cinta bukan untuk diterjemahkan sayang manisku, cinta untuk kita rasa,dan miliki utuh selamanya...percayalah, aku untukmu, dan sebaliknya....